Lihat ke Halaman Asli

Paulus Tukan

Guru dan Pemerhati Pendidikan

Puisi | Dendam Seorang Penjahat yang Kandas

Diperbarui: 21 April 2020   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

esensikata.blogspot.com

Aku selalu menyumbat ketenangan dan kebahagiaan dalam kekejaman.

Teriak dan ratap  ketakutan malah semakin melunturkan  

naluri keadaban untuk melumpuhkannya dalam ayunan gagang celurit, atau sebuah letusan berapi. 

Berbekal keahlian warisan keluarga, 

aku menggenggam kepastian bahwa langkahku tak pernah sia-sia. 

Seperti burung yang meloncat dari pohon ke pohon, 

aku bergerak mengawasi sasaran dari rumah ke rumah di siang hari.

Peneroponganku tidak pernah meleset, walau menembus tembok-tembok tebal, 

lemari dan brankas di sudut kamar tidur. 

Kugasak perhiasan dan uang lalu meninggalkan letusan pada dada dan kepala.

Kekejaman telah memanjakan hidupku, istriku, dan anakku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline