Lihat ke Halaman Asli

Paul Sidabutar

Penyuluh Kehutanan Madya

Pantai Cukuh Perak : Hidden Gem Ekowisata Lampung Selatan Yang Belum Banyak Dilirik Wisatawan

Diperbarui: 28 Februari 2025   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Petani Hutan Sedang Mengumpulkan Rumput Laut Di Pantai Cukuh Perak (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Banyak tempat wisata andalan di Kabupaten Lampung Selatan antara lain Pulau Sebesi, Way Panas (Kolam Air Panas), Way Belerang, Pantai Sebalang, Menara Siger, Anak Gunung Krakatau, Pulau Sebuku, Pantai Wartawan, Gunung Rajabasa (Jalur Pendakian) dan Pantai Marina. Sebenarya tempat wisata di kabupaten Lmpung Selatan banyak berupa pantai dikarenakan letak geografisnya yang berada di ujung pulau sumatera berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan Samudera Hindia.

Salah satunya adalah Pantai Cukuh Perak yang berada di Desa Suak Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan dan untuk menjangkaunya dapat ditempuh melalui jalan darat sejauh 50 km dari Kota Bandar Lampung dan 28 km dari Kalianda (ibukota Kabupaten Lampung Selatan).  Kondisi menuju pantai Cukuh Perak jalan aspal hotmik sampai dengan Balai Desa Suak dan jalan beton semen serta jalan tanah menuju pantai. Letak Geografis berada di 5.6427324S dan 105.4681362E.

Pantai Cukuh Perak dengan luas ± 30 Ha merupakan sebagian kecil dari Kawasan Hutan Lindung (KHL) Register 6 Way Buatan (950 Ha) yang saat ini dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Mitra Wahana Tani merupakan unit usaha dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Wahana Lancar sebagai pemegang izin Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Kemasyarakatan (Hkm) seluas 947 Ha sejak tahun 2018  melalui Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.122/PSKL/PKPS/PSL.0/3/2018 . KHL Register 6 Way Buatan merupakan wilayah pengelolaan dari UPTD KPH Batu Serampok Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.

 Keunggulan pantai Cukuh Perak dibandingkan tempat wisata pantai lain yang ada di Lampung Selatan (selain pemandangan yang indah) antara lain adalah memiliki garis pantai yang panjang dan dasar pantai yang landai (tidak dalam) membuat pengunjung dapat betah berlama-lama bercengkerama dengan hamparan pantai, banyaknya  batu-batu besar (di kala air surut) menambah indah pemandangan, selain itu posisinya yang berada di dalam kawasan hutan lindung yang dikelilingi oleh perbukitan, hamparan tanaman kelapa dan adanya sungai kecil yang langsung bermuara ke laut menambah keindahan sehingga membuka lebar potensi pengembangan nantinya.  

KUPS Mitra Wahana Tani terbentuk pada tanggal 09 Maret tahun 2022 dan telah disahkan oleh kepala UPTD KPH Batu Serampok melalui Surat Keputusan Pembentukan KUPS Nomor SK 92.a/KUPS/KPHBS/2022 pada tanggal 12 Agustus 2022. Saat ini anggota KUPS Mitra Wahana Tani berjumlah 16 orang Struktur kepengurusan kelompok terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan 13 anggota. Mata pencaharian utama anggota kelompok ini adalah bertani dan berdagang.

Gazebo Sebagai Salah Satu Prasarana Ekowisata Cukuh Perak (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Terbentuknya KUPS yang bergerak di wisata pantai ini digagas oleh beberapa anggota KTH Wahana Lancar yang bertempat tinggal di wilayah Dusun Kelapa Tiga Desa Suak pada awal tahun 2019 dengan swadaya menyiapkan lokasi pantai untuk dijadikan tempat wisata dengan fasilitas seadanya. Wisatawan yang berkunjung ke pantai Cukuh Perak cukup ramai pada saat dibuka, pertengahan tahun 2019 juga mendapat dukungan dari desa dan dinas pariwisata untuk pembangunan fasilitas MCK, sumur bor, mushola, gazebo dan perbaikan sebagian jalan menuju pantai.

Pada akhir 2019 terjadi pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan pantai juga harus ditutup sementara sesuai arahan pemerintah daerah, semenjak itu wisata Pantai Cukuh Perak menjadi sepi dan beberapa fasilitas gazebo juga mulai rusak. Untuk saat ini pengunjung lebih banyak pada wisatawan remaja yang sengaja memilih lokasi wisata yang hening dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dan ada juga kelompok remaja yang menginap di camping ground untuk menikmati matahari terbenam (sunset) dan Matahari terbit (sunrise) dari atas bukit.

Proyek Penguatan Perhutanan Sosial di Indonesia atau Strengthening of Social Forestry (SSF) di Indonesia merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Indonesia, c.q. Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PSKL-KLHK) dengan Bank Dunia (World Bank). dan akan berlangsung selama tahun 2020 sampai 2025.

Proyek SSF bertujuan untuk membantu percepatan pencapaian target program Perhutanan Sosial di Indonesia dengan memberikan persetujuan Perhutanan Sosial kepada sedikitnya 303 kelompok masyarakat dengan luas areal PS sedikitnya 300.000 ha yang dikelola secara lestari dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perlindungan lingkungan. Kegiatan SSF difokuskan di enam wilayah kabupaten/kota dalam empat wilayah provinsi, yaitu Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung, Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Halmahera Barat di Provinsi Maluku Utara.

Salah satu kegiatan di dalam Proyek SSF adalah menyalurkan dana hibah (block grant) kepada kelompok masyarakat. Penyaluran dana hibah tersebut dilaksanakan dalam dua skema, yaitu hibah skala kecil (small grant) dan hibah inovatif (innovative grant). Hibah skala kecil adalah hibah yang diberikan kepada Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) atau Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di wilayah kerja proyek sebagai stimulan bagi perkembangan usaha KPS/KUPS. SSF telah mentargetkan untuk menghibahkan pendanaan bagi 530 KUPS di dalam wilayah kerja proyek sampai akhir tahun 2024 dalam rangka pengembangan usaha penghidupan yang berkelanjutan melalui skema hibah skala kecil, sebagai stimulan bagi perkembangan usaha KPS/KUPS dalam mencapai terwujudnya masyarakat sejahtera dan hutan lestari., Target pengembangan KUPS yang dirancang melalui skema hibah ini adalah 25% dari KUPS yang didanai tersebut mencapai kategori emas (gold) dan 5% KUPS mencapai kategori platina (platinum).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline