Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Nasi Jeruk : Aroma Jambi, Selera Malang

Diperbarui: 4 Oktober 2025   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi Jeruk Hana, Merjosari, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Nasi Jeruk : Aroma Jambi, Selera Malang

Di Indonesia, nasi bukan sekadar makanan pokok. Ia adalah identitas budaya, simbol kebersamaan dan jejak sejarah yang terus berlanjut dari generasi ke generasi. Setiap daerah di Nusantara memiliki kreasi nasi dengan bumbu, lauk, dan cara penyajian yang khas. Ada nasi liwet dari Solo, nasi uduk dari Jakarta, nasi kuning dari Makassar, hingga nasi gemuk dari Jambi. Dari Jambi pula lahir satu hidangan unik yang dikenal sebagai nasi jeruk.

Nasi jeruk adalah sajian nasi dengan aroma harum, warna kuning keemasan, dan rasa gurih yang kuat. Nama "jeruk" bukan merujuk pada buah jeruk manis, melainkan pada penggunaan daun jeruk purut yang memberi kesegaran rasa. Di Jambi, nasi jeruk umumnya dimasak dengan berbagai rempah seperti kunyit, serai, salam, jahe, hingga bawang merah dan bawang putih yang ditumis, lalu diaduk ke dalam beras. Hasilnya adalah nasi yang wangi, lembut, dengan karakter bumbu yang kompleks.

Petugas warung makan Hana sedang sibuk melayani pesanan. Foto : Parlin Pakpahan.

Namun, pengalaman saya mencicipi nasi jeruk tidak terjadi di Jambi, melainkan di Malang, Jawa Timur. Kota ini, selain dikenal dengan hawa sejuk dan budaya akademiknya, juga menjadi rumah bagi aneka kuliner nusantara yang dibawa oleh para perantau. Salah satunya adalah nasi jeruk, yang kini tampil dengan ciri khas Malang.

Jejak Pertama : Warung Minimalis di Merjosari

Belum lama ini saya singgah di bilangan Merjosari, tidak jauh dari Kantor Kelurahan Merjosari, Malang. Di sana berdiri sebuah warung makan sederhana, dengan desain minimalis, tapi cukup ramai oleh pengunjung. Rupanya, sebagian besar pelanggan memesan lewat aplikasi daring, terutama ShopeeFood. Seorang driver yang sedang menunggu pesanannya berbisik, "Kebanyakan mahasiswa, Pak, yang jadi pelanggan tetap."

Petugas warung makan Hana sedang sibuk melayani pesanan. Foto : Parlin Pakpahan.

Harga yang ditawarkan memang ramah kantong, cocok untuk kantong mahasiswa. Satu porsi nasi jeruk polos tanpa sambal dihargai Rp 5.000. Menu dengan lauk lebih variatif : Nasi Jeruk Ayam Crispy Rp 14.000, Nasi Jeruk Kulit Krispy Rp 11.000, Nasi Jeruk Nugget Rp 10.000, hingga Nasi Jeruk Spicy Wings Rp 14.000. Sejauh ini lauk yang tersedia baru seputar ayam dan olahannya. Sang petugas warung berkata, "Ikan laut dari Sendang Biru nanti menyusul."

Saya memilih Nasi Jeruk Kulit Krispy. Perpaduan nasi yang harum dengan sensasi kulit ayam goreng yang renyah ternyata memberi kesan tersendiri. Apalagi ditambah sambal bawang yang pedas menyengat, lidah saya serasa diajak berdansa. Kombinasi sederhana ini terasa lengkap : wangi daun jeruk, gurih santan, dan pedas segar sambal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline