Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Papua Ingin Merdeka?

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="attachment_123272" align="aligncenter" width="640" caption="Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono"][/caption] Sejak 1970an, aktivitas Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengganggu keamanan di bumi cenderawasih tak pernah surut. Tak sedikit orang yang dibunuhnya, baik militer maupun warga sipil. Selain bergerak dihutan-hutan dan gunung-gunung, gerakan OPM juga membaur dengan masyarakat agar bisa memprovokasi dan mengadu domba.Selain gerakan separatis, banyak pula warga asing yang datang secara illegal untuk melakukan misi kejahatan di tanah Papua, termasuk menyelundupkan ganja.

Aparat keamanan tak pernah berhenti memburu separatis OPM tersebut. Beberapa tokoh OPM ada yang menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi.Ada pula yang tertangkap atau tertembak mati oleh aparat keamanan. Tapi, ada juga yang tak mau “turun gunung”, alias tetap pada tuntutan melahirkan sebuah negara yang merdeka dan berdulat penuh. Kalau sudah begini, perang melawan OPM adalah jawabannya.

Pergerakan OPM selalu dipantau oleh intelijen kita. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, pada 21 Januari 2011, mengatakan, berdasarkan analisa intelijen, prioritas pengamanan 2011 belum berubah.Wilayah Papua, Maluku, dan Aceh masih menjadi prioritas. “Wilayah tersebut masih berpotensi terjadi konflik,” kata Panglima.

Maka, selain TNI AL yang mengamankan wilayah laut di Selat Malaka, Laut Aru, dan perairan Sulawesi, TNI Angkatan Udara juga telah menambahkan kekuatan pasukan khas (Paskhas) di Biak, Papua Barat, dari tingkat Kompi menjadi Batalyon. “Kita fokuskan dulu pada kesejahteraan rakyat,” ujar Agus kala itu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, menyatakan tak akan mentolerir aksi-aksi yang dilakukan separatis Papua.”Kementerian Pertahanan bersama dengan TNI  tidak akan mentolelir gerakan – gerakan sparatis, “ kata Purnomo ketika menjenguk tiga korban penembakan oleh separatis di RSPAD,Jakarta. Maka, pemerintah akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan aparat –aparat terkait lainnya guna menentukan langkat – langkah selanjutnya.

[caption id="attachment_123273" align="aligncenter" width="640" caption="Menhan Purnomo Yusgiantoro"][/caption] Mengapa Papua ingin merdeka? Jawabannya karena mereka tidak puas dan ada ketidakadilan.Impian yang dideklarasikan OPM adalah mendirikan “Republik Papua Barat”-gabungan Propinsi Papua dan Papua Barat. “Republik Papua Barat” dideklarasikan setelah Belanda mundur-antara lainakibat tekanan dari negara adidaya Amerika Serikat-dari Bumi Cenderawasih, pada 1963.

Pada 1 Juli 1971, OPM kembali mencoba memproklamirkan kemerdekaan Republik Papua Barat, namun tak berhasil. Kemudian, 14 Desember 1984, Republik Melanesia Raya diproklamirkan, tapi pemimpinnya ditangkap aparat Indonesia.

Papua bagian barat merupakan wilayah bagian barat dari Pulau Papua yang terbagi dalam dua provinsi, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. Wilayah ini sering disebut West Papua oleh media internasional.

Penyelesaian status Papua Barat berlarut-larut, bahkan tidak selesai hingga 1961, sampai terjadi pertikaian bersenjata pada Desember 1961 antara Indonesia-Belanda, untuk memperebutkan wilayah tersebut.

Melalui Perjanjian New York, akhirnya disepakati untuk sementara Papua bagian Barat diserahkan kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia, 1 Mei 1963.

Kedudukan Papua Barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referandum act of free choice pada 1969, dimana rakyat Papua Baratmemilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. Adalah Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore yang diangkat Pemerintah RI menjadi Gubernur Pertama Papua 1956-1961, yang kala itu beribukota di Soasiu, Pulau Tidore. Dia dilantik pada 23 September 1956. Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, Papua bagianbarat dikenal dengan nama Provinsi Irian Barat sejak 1969-1973.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline