Lihat ke Halaman Asli

Mimpi

Diperbarui: 18 Oktober 2019   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita sesungguhnya tahu. Banyak  siang  terbawa dalam pejam

Di antara malam yang datang bertuliskan alamat dan peta untuk menyapamu riang

Beberapa kali kisah singgah di awan menggambarkan kenangan

Ada bayanganmu di sudit mimpiku, yang tertunda di ujung jalan

Hari- hari menjadi catatan hidup,  yng sering  hadir kian berserakan

Dulu membuaku terdiam dan bungkam. Namun kali ini terjaga dari keletihan

Orang -orang mengeja mimpinya menjadi doa dalam sujudnya.

Cimahi, 18 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline