Bencana alam banyak terjadi di Kabupaten Tana Toraja sepanjang tahun 2024. Selain banjir, bencana tanah longsor adalah yang paling sering terjadi. Kerugian materi pun tak terhindarkan. Termasuk korban jiwa.
Dalam rangka meringankan beban warga yang terdampak bencana longsor, berbagai elemen masyarakat tergerak untuk menyalurkan bantuan. Ragam bantuan telah terlalu berupa sembari dan pakaian.
Pada sisi lain, terdapat pula kelompok, komunitas atau organisasi yang menyalurkan bantuan dalam bentuk dana. Hal ini dimaksudkan agar warga yang terdampak bisa memanfaatkan uang untuk membiayai perbaikan rumah.
Inilah yang dilakukan oleh salah satu komunitas kerukunan warga di Tana Toraja. Kerukunan Keluarga Palesan (KKP) Wilayah Makale-Rantepao, Tana Toraja melakukan aksi peduli kasih melalui penyaluran bantuan kepada beberapa korban tanah longsor di Lembang (desa) Palesan, Kecamatan Rembon. Penyaluran bantuan berupa uang tunai ini dipimpin langsung oleh ketua KKP, bapak Marthen Bara'padang, S.E.
Selain Om Kumis, sapaan akrab bapak Marthen, hadir pula sejumlah pengurus KKP, yakni Luther Bangre Salemban, Petrus Turu' Allo, Silas Tawang, Junsimart Salwan dan Yulius Roma Patandean.
Bantuan peduli kasih diberikan kepada beberapa warga Palesan yang terdata menderita kerugian secara materi karena tempat tinggal mereka mengalami kerusakan, baik kerusakan sedang, berat dan hancur sama sekali.
Menyerahkan bantuan kepada salah satu warga terdampak longsor. Sumber: dok. pribadi.
Dana bantuan yang disalurkan bersumber dari semua anggota Kerukunan Keluarga Palesan yang berdomisili di kota Makale dan Rantepao. Teknik pengumpulan dana dilakukan dengan cara membuka daftar bantuan bencana di grup WhatApp KKP. Para donatur menyalurkan bantuan secara tunai dan non tunai lewat transfer bank.
Kepala dusun atau kepala kampung Karappak hadir menjadi perwakilan pemerintah Lembang Palesan. Beliau pula yang mengumpulkan para warganya yang dinyatakan layak mendapatkan bantuan. Kampung Karappak sendiri adalah lokasi terparah yang terdampak oleh longsor pada tanggal 4 April 2024 yang lalu.
Sebenarnya, niat semua anggota Kerukunan Keluarga Palesan adalah memberikan bantuan kepada semua warga di Lembang Palesan yang terdampak tanah longsor. Hanya saja, karena keterbatasan dana yang terkumpul, maka melalui rapat, komunikasi dan persetujuan dengan seluruh anggota kerukunan serta koordinasi dengan pemerintah Lembang Palesan, maka diputuskan umbahwa bantuan kali ini hanya diperuntukkan bagi warga yang mengalami kerusakan bangunan rumah.