Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Cerdaslah Menjadi Wisatawan

Diperbarui: 13 Juli 2020   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Pria membersihkan Pantai, wisatan yang mandi di bibir pantai dan menaiki karang . Dokpri

"Cerdaslah menjadi Wisatawan, sebab ada orang-orang yang bekerja keras menjaga kemurnian wisata yang anda kunjungi"

Siang ini, saya berada di sebuah pantai. Tepatnya Pantai Jikomalamo. Sebuah pantai wisata di Kota Ternate yang tak jauh dari Pantai Sulamadaha. Sejak viral di media sosial, pantai ini kemudian menjadi destinasi utama bersiwata bagi wisatawan lokal maupun asing.  

Terhitung belum sampai 6 tahun pantai ini di ekspose warga yang kemudian viral. Perdebatan pun sempat mencuat mengenai akan masuk kemana pantai tersebut. Persoalan tapal batas yang sempat menegangkan karena berurusan dengan swakelola.

Setelah selesai, pemerintah daerah kemudian membangun fasilitas-fasilitas penunjang dan pengusaha-pengusaha mulai membangun gubuk-gubuk yang menawarkan aneka jajajanan (pisang goreng, air guraka,mie instan dll).

Wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung dapat menikmati pantai, bermain jetski, banana boat, kemping hingga memancing.

Setiap hari warga berkunjung apalagi pada hari libur. Pantai tersebut dipenuhi lautan manusia. Saya yang baru pertama kali kesini karena baru menginjakan kaki di Ternate sangat antusias. Sebab, cerita-cerita tentang keindahan begitu tergiang-giang di telinga. 

Belum lagi, para video maker yang selalu menampilkan sisi menarik dari keindahan-keindahan pantai-pantai di Malut yang berselancar ria di Medsos.

Saya sampai pukul 10.00 Wit. Daerah wisata ini bisa di tempuh dalam wakti 1 Jam atau bisa kurang tergantung kecepatan menancap gas. Letaknya di Kampung Takome. Jalan masuk ke lokasi sekitar 4 KM. 

Saya dan kawan-kawan kemudian memilih pantai paling kanan. Semenjak masuk saya sudah melihat kerumunan manusia. Baik dari Instansi yang menggelar acara hingga perorangan. Perjalanan ke pantai yang terletak di kanan begitu melelahkan karena harus menaiki bukit dan bebatuan. 

15 menit berjalan akhirnya sampai dan mengambil sudut paling kanan. Saya kemudian memesan pisang goreng dabu-dabu roa. Kawan-kawan lain memilih membawa makanan dari rumah. Kami makan sembari menikmati pantai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline