Lihat ke Halaman Asli

Pengurus ODOJ Makin Ngaret !!!

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang belum tahu ODOJ?? Ayoo angkat tangan? Itu loh komunitas One Day One Juz yang tiap harinya mengajak ODOJer (panggilan anggotanya) untuk bisa belajar istiqomah membaca qur’an sehari dengan target 1 juz, sehingga dalam sebulan jika ada 30 hari, bisa khataman, woooowww syahrini banget eeh sesuatu.

Yang namanya perkumpulan, organisasi atau komunitas yang masih seumur jagung (umur jagung berapa yah?? Xixi) pastinya masih dalam tahap meraba-raba, membuat, mencari dan menyempurnakan regulasi atau aturan main yang bisa disepakati dan dijalankan oleh para anggotanya sehingga agar aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar dan damai (peace dong?). Begitupun dengan ODOJ, yang tanggal 4 November 2014 berumur 6 bulan sejak tanggal GL=Grand Launching di Istiqlal (kalau versi mulai bergulirnya ODOJ sebelum GL, ODOJ akan ber-milad 1 tahun di bulan November 2014 ini, barokallahu), terus mengevaluasi dalam kepompong FGD (focus group discussion) rutinnya.

Dalam setiap masukan dari setiap member ataupun jika ada informasi yang bisa menimbulkan riak gejolak dan membuat mis komunikasi dengan para odojer, tentu dan pasti akan dijadikan bahasan dan evaluasi di tingkatan pengurus ODOJ. Begitupun halnya saat dikeluarkannya kebijakan revisi-SOP-1 yang beberapa isinya mengatur mengenai penghapusan lelang grup, khataman grup serta adanya 3 alternatif/pilihan dalam pemilihan juz yang dibaca.

Jika kita mencermati alasan dasar dari keluarnya revisi SOP ini, sebenarnya semata-mata adalah keinginan pengurus ODOJ untuk lebih “Ngaret”. Makna ngaret disini mengambil dari kata benda “Karet”. Karet adalah benda yang elastic, yang dapat ditarik-tarik menjadi panjang tapi wujudnya tetap, kecuali direndam minyak tanah dulu hehehe. Artinya apa? Pengurus ODOJ makin ngaret,makin fleksibel, mengakomodir segala masukan dan perubahan, tidak stagnan, dan terus mau berubah dan merubah sepanjang perubahan itu membawa kebaikan dan bernilai syar’i, tidak melanggar kaidah Islam.

Dalam sebuah pertemuan antara sesama komunitas, salah seorang pembicara dari anggota dewan menyampaikan pencerahannya, salah satunya disampaikan, bahwa sebuah organisasi/komunitas jika mulai berhenti berkreasi, berhenti mengevaluasi, lekas puas atau terlena, maka sejatinya ia telah “mati” walau terlihat hidup.

Maka kedepannya, semua komunitas Islami (termasuk ODOJ) harus mampu untuk tidak henti-hentinya meng-evaluasi diri, mengaretkan tubuhnya, menyesuaikan aturan dengan masukan positif namun tetap memagari dengan tembok cina untuk setiap hempaan badai negatif. Di dalam surat al-Anfal ayat 43 (baru dapat dari kajian subuh nih ilmunya ), bahwa mengapa pasukan muslim bisa berhasil dalam peperangan badar, salah satunya adalah karena Allah memperlihatkan bahwa musuh yang banyak “terlihat” sedikit sehingga membuat kaum muslim menjadi BERANI dan TIDAK SALING BERBANTAH-BANTAHAN/BERSATU.

Jadi dalam menjalankan komunitas KEBAIKAN kita memang harus BERANI dan BERSATU. Semoga apa-apa yang kita jalankan dan perjuangkan, baik amaliah pribadi maupun jamaah membawa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Salam Super One Day One Juz

Bem Wiezhanarcho G083
--------------------------------------------------------------------------------------------
Dipublish oleh Divisi Publikasi Media ODOJ bekerjasama dengan Divisi Penulisan ODOJ
Dibawah Departemen Promosi ODOJ, Bidang Promas (Promosi & Humas) ODOJ
Info seputar ODOJ dan Pendaftaran bisa diakses di www.onedayonejuz.org

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline