Lihat ke Halaman Asli

Nutia Aristriani

Pelajar Sekolah

Peran Artificial Intelligence dalam Mendeteksi dan Intervensi Gangguan Kesehatan Mental Pada Generasi Z

Diperbarui: 6 Oktober 2025   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tantangan yang dihadapi oleh generasi z salah satunya adalah banyaknya tekanan yang menyebabkan mereka merasa mengalami gangguan kesehatan mental. Dalam konteks ini artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu melakukan tugas-tugas yang diperintahkan dapat dimanfaatkan  untuk meningkatkan diagnosis, perawatan, dan juga intervensi dini pada gangguan kesehatan mental. AI juga mampu menganalisis unggahan media sosial untuk mendeteksi gejala-gejala depresi, kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya yang dapat mengumpulkan dan  memberikan informasi kepada pengguna. Selain itu AI dapat  meningkatkan efektivitas  intervensi awal yang disesuaikan serta mempersonalisasi pengobatan dengan menyediakan informasi dari berbagai sumber. Diketahui bahwa fungsi AI telah menunjukan kemajuan yang signifikan dalam mengidentifikasi gejala awal kesehatan mental. 

Artificial intelligence (AI) dapat membantu masyarakat dalam melakukan perhitungan jumlah hasil tes tertentu juga dapat memberikan intervensi dengan mengidentifikasi gejala yang serupa dengan apa yang mereka rasakan. Banyak individu merasa bahwa informasi yang diberikan dari chatbot AI relevan dengan kondisi mereka, meskipun sebagian lainnya lebih memilih untuk berkonsultasi langsung dengan profesional. Namun, generasi z cenderung lebih nyaman menggunakan chatbot ai karena dianggap lebih mudah, cepat, dan tidak memerlukan biaya, hanya dengan mengetikkan keluhan atau gejala yang dirasakan. AI sendiri dapat berperan sebagai intervensi awal sebelum seseorang memutuskan untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli, di mana mereka dapat bertanya mengenai gejala yang mereka rasakan ataupun hal-hal yang perlu dihindari. Perkembangan teknologi AI yang pesat membuat banyak orang menggunakan AI tidak hanya untuk bertanya mengenai sesuatu yang ingin ditanya, tetapi juga sebagai media terapi atau tempat curhat. Meski layanan kesehatan mental berbasis AI masih terbatas, chatbot AI mampu menjelaskan dan mendeteksi gejala kesehatan mental yang dialami individu

AI memainkan peran penting dalam mendeteksi dan memberikan intervensi awal terhadap gangguan kesehatan mental, khususnya pada generasi z yang lebih memilih kemudahan, kecepatan, dan biaya yang rendah. Dengan kemampuan mengenali gejala yang dirasakan dengan kondisi pengguna, AI tidak hanya membantu mendeteksi tanda-tanda awal masalah kesehatan mental, tetapi juga memberikan ruang untuk curhat dan konsultasi awal sebelum berkonsultasi kepada layanan profesional. Perkembangan AI yang semakin pesat memungkinkan AI untuk personalisasi dan integrasi dengan berbagai platform, sehingga dapat memantau dan mendukung penanganan kesehatan mental.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline