Tim Pengabdian Masyarakat oleh Dosen Prodi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Bu Elika Puspitasari, S.ST., M.Keb, Bu Menik Sri Daryanti, S.ST., M.Kes, Bu Bdn. Nurul Mahmudah, S.ST., M.Keb dan mahasiswa Prodi Sarjana Kebidanan yang terlibat Shofina Hilma Aslamuddin, Mayla Inggarrinarto, dan Suci Ramadhani. Melakukan penyuluhan terkait dismenore pada tanggal 15 Agustus 2025 bertempat di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.
Menstruasi adalah proses alami yang pasti dialami setiap remaja putri, namun sering kali datang dengan “tamu tak diundang” berupa nyeri haid atau yang dikenal dengan istilah dismenore. Tidak sedikit siswi yang merasa terganggu dalam aktivitas belajarnya karena keluhan ini. Rasa nyeri yang muncul di perut bagian bawah, punggung, hingga kepala dapat memengaruhi konsentrasi belajar, bahkan menurunkan semangat beraktivitas.
Berangkat dari fenomena tersebut, SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta bersama tim pengabdian masyarakat menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi dengan tema “Manajemen Dismenore pada Remaja”. Kegiatan ini berlangsung penuh semangat dan diikuti oleh kurang lebih 50 siswi dari berbagai kelas.
Tujuan Kegiatan Penyuluhan ini bertujuan memberikan pemahaman yang benar kepada remaja tentang dismenore, baik dari sisi faktor risiko, hingga cara penanganannya. Lebih jauh lagi, diharapkan para siswi mampu : Mengenali kondisi tubuhnya saat menstruasi, memahami bahwa nyeri haid adalah hal wajar, namun tetap bisa dikelola, mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis jika nyeri berlebihan, menerapkan gaya hidup sehat agar siklus menstruasi lebih teratur
Materi yang Disampaikan dalam penyuluhan ini, siswi-siswi diharapkan dapat memahami bahwa dismenore terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Dismenore primer, yang biasanya muncul sejak awal menstruasi dan tidak terkait penyakit tertentu.
Dismenore sekunder, yang disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan reproduksi seperti endometriosis atau kista.
Selain teori, materi juga menekankan pentingnya manajemen stres dan pola hidup sehat. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan remaja untuk mengurangi nyeri haid secara non farmakologis antara lain :
- Kompres Hangat Dibagian Perut
- Latihan Pernafasan Perut
- Yoga (Cat Cow Pose)
- Olahraga Ringan
- Pola Tidur Cukup
- Pola Nutrisi Seimbang
- Gunakan Diffuser Aromaterapi
Suasana penyuluhan berlangsung interaktif. Para siswi tampak antusias bertanya, terutama seputar pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi menstruasi. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain tentang penggunaan obat pereda nyeri, makanan yang baik dikonsumsi saat menstruasi, serta bagaimana cara menjaga mood agar tidak mudah marah ketika haid.
Diskusi ini tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga menciptakan ruang aman bagi siswi untuk saling berbagi cerita dan belajar memahami bahwa mereka tidak sendirian menghadapi nyeri haid.