Lihat ke Halaman Asli

Nurmiah

Tenaga Teknologi Laboratorium Medik di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Mengapa Pemeriksaan Laboratorium Rutin Penting, Meski Kita Merasa Sehat?

Diperbarui: 16 Oktober 2025   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Balai Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan(Sumber: https://sulselprov.go.id/)

Banyak orang menganggap pemeriksaan laboratorium hanya perlu dilakukan saat sakit. Padahal, tes laboratorium rutin bisa membantu mendeteksi penyakit sejak dini dan menjaga tubuh tetap sehat.

"Saya kan sehat, ngapain periksa darah?"

Pernah berpikir seperti itu? Anda tidak sendiri. Banyak orang di Indonesia yang baru datang ke laboratorium setelah merasa sakit. Padahal pemeriksaan laboratorium justru paling bermanfaat saat kita belum merasa sakit sama sekali. Tubuh manusia seperti mesin: di luar tampak baik-baik saja, tapi bisa saja ada "komponen" di dalam yang mulai menurun tanpa terasa. Pemeriksaan laboratorium rutin membantu kita mengetahui kondisi tubuh lebih dalam, bahkan sebelum muncul gejala apa pun.

Beberapa penyakit berkembang diam-diam dan tidak menunjukkan tanda-tanda jelas di awal. Contohnya gula darah tinggi (diabetes) bisa meningkat bertahun-tahun tanpa gejala, sampai akhirnya menyebabkan komplikasi seperti gangguan penglihatan atau luka yang sulit sembuh. Begitu juga dengan kolesterol tinggi dan penyakit hati. Anda mungkin merasa sehat, tapi hasil laboratorium bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang "bekerja keras" untuk menyeimbangkan kondisi di dalam. Dengan pemeriksaan rutin, kita bisa mendeteksi potensi masalah ini lebih awal, sehingga langkah pencegahan bisa dilakukan segera sebelum terlambat.

Laboratorium = Alarm Dini Tubuh Kita

Pemeriksaan laboratorium ibarat early warning system atau sistem peringatan dini bagi tubuh. Saat hasilnya mulai menunjukkan penyimpangan dari batas normal, itu tanda bahwa tubuh perlu diperhatikan. Berikut beberapa pemeriksaan dasar yang penting dilakukan. Pemeriksaan-pemeriksaan ini mudah dilakukan, hasilnya cepat, dan bisa menjadi panduan berharga untuk menjaga pola hidup sehat.

Pemeriksaan Dasar di Laboratorium yang Penting untuk Dilakukan (Sumber: Buatan Sendiri)

Seberapa Sering Harus Periksa?

Tidak semua orang perlu periksa setiap bulan, tetapi pemeriksaan rutin setahun sekali sangat dianjurkan untuk semua usia. Berikut panduan sederhananya:

  • Usia <30 tahun: cukup 1 kali per tahun jika tidak ada keluhan.
  • Usia 30--40 tahun: lakukan setiap 6--12 bulan, terutama jika punya riwayat keluarga diabetes atau hipertensi.
  • Usia >40 tahun: disarankan 2 kali per tahun, terutama bila memiliki faktor risiko seperti obesitas atau tekanan darah tinggi.

Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan ada penyimpangan, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan lanjutan atau kontrol lebih sering.

Hasil Tidak Normal? Jangan Panik Dulu!

Banyak orang panik saat melihat hasil laboratorium sedikit di atas atau di bawah batas normal. Padahal, hasil tersebut tidak selalu berarti Anda sakit. Beberapa hal bisa memengaruhi hasil, misalnya:

  • Baru makan sebelum pengambilan sampel.
  • Kurang tidur atau stres.
  • Aktivitas fisik berat sebelum tes.
  • Pengaruh obat-obatan atau suplemen tertentu.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline