Lihat ke Halaman Asli

Menikmati Sakitku

Diperbarui: 10 Oktober 2018   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay

Telah lama, aku tidak menyelami kedalaman hatimu. Mungkin karena terlalu dalam, aku harus tenggelam. Palung hati yang dulu pernah memesonaku, kini semakin sulit diraih. Pesona yang sejenak aku raih, sebelum oksigen meninggalkan seluruh rongga dadaku. Kesakitan yang harus aku bayar, jika harus selalu berada di hatimu.

Biarkan aku di sini saja, menikmati lembutnya ombak yang menyapu pantai. Membiarkan angin membelai wajahku, tak peduli terpapar panasnya sinar mentari. Biar kunikmati perihnya yang membakar kulit, menit demi menit. Bersaing ketat dengan pedihnya rasa, di dalam dada.

Apa aku punya pilihan? Bersamamu, hati tersiksa. Meninggalkanmu, aku nelangsa. Semua sakit yang aku terima, tak bisa melebur, lalu musnah bersama samudera.

Baiklah, aku pilih berdamai saja. Menikmati semua sakit yang aku rasa, tanpa peduli meski harus berdarah-darah.

****

Sumber gambar: Pixabay




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline