Lihat ke Halaman Asli

Nuning Sapta Rahayu

TERVERIFIKASI

Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Viral! Tes Mental Health Singkat Ini Bikin Banyak Orang Tersadar Kondisinya

Diperbarui: 20 September 2025   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tes Kesehatan Mental (Sumber: freepik)

Di tengah tekanan kerja, beban ekonomi, dan kehidupan yang serba cepat, tak sedikit orang yang mulai mengabaikan sinyal bahwa kesehatan mental mereka mungkin sudah terganggu. 

Baru-baru ini, upaya sederhana berupa tes singkat kesehatan mental kian populer di media sosial dan aplikasi daring. Tren ini bukan tanpa alasan, sebab menurut Survei Nasional Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sekitar 2% penduduk usia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental serius seperti depresi, kecemasan, hingga skizofrenia.

Data dari BPJS Kesehatan juga mengungkap, sepanjang 2020–2024 terdapat 18,9 juta kasus kesehatan mental yang ditangani, dengan beban biaya negara mencapai sekitar Rp 6,77 triliun. Angka ini menegaskan bahwa kesehatan mental bukan isu sepele. Tes singkat yang kini viral itu bisa menjadi “alarm dini” bagi siapa pun sebelum kondisi makin memburuk.

Tekanan Hidup, Tekanan Mental

Di era modern, pekerjaan menuntut produktivitas tinggi, sementara kehidupan sehari-hari sarat dengan ketidakpastian. Dari wirausaha, pekerja kantoran, hingga pelajar, semua rentan tertekan. 

Sebuah laporan dari Kompas (2024) menyebutkan, 88% wirausaha individual di Indonesia mengaku pernah mengalami gangguan kesehatan mental akibat fluktuasi usaha dan tekanan ekonomi.

Beban ini diperparah dengan stigma yang masih melekat di masyarakat. Banyak orang memilih menutupi kondisinya, alih-alih mencari bantuan profesional.

Viral, Tes Singkat Jadi Jalan Pintas

Tes singkat kesehatan mental yang banyak beredar biasanya berupa pertanyaan reflektif yang diadaptasi dari instrumen psikologi seperti PHQ-9 (untuk depresi) atau GAD-7 (untuk kecemasan). 

Formatnya sederhana: pembaca hanya perlu menjawab seberapa sering mereka mengalami gejala tertentu dalam dua minggu terakhir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline