Hangatnya Mentari pagi yang kurindu seakan telah jemu
Bergulir menjadi rintik hujan yang menawarkan sepucuk rindu
Dari balik jendela kamarku yang tertuliskan aksara dalam bisu
Kusibak tirai yang menjadi penghalang redupnya pandanganku
Bias sinar sang surya yang selalu kurindu
Kini hanya menyajikan dinginnya selasar waktu
Selaksa menjadi cerminan rasa yang kian menggelayuti kalbu
Kala diujung sanubari aku terpaku dan kian merindu
Bayangmu yang perlahan terhapus gerimis yang sendu
Menawan retak yang menghiasi cawan rasaku
Selaksa meluluh lantakkan segenggam rinduku padamu
Dan mengurainya menjadi butiran bening yang menghiasi wajahku