Lihat ke Halaman Asli

Haruskah Kita Takut AI Menggantikan Manusia?

Diperbarui: 8 Oktober 2025   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Di masa kini, mendengar nama AI sudah tidak asing lagi. Dimana pun kita berada atau melakukan sesuatu, pasti bersangkutan dengan yang namanya AI. Teknologi ini sudah merambat ke berbagai bidang di kehidupan kita, mulai dari bidang pendidikan, bidang pekerjaan, bidang hiburan, dan masih banyak lagi. Tentunya kemajuan teknologi ini membawa gebrakan baru yang sangat membantu, namun tidak bisa kita pungkiri jika teknologi ini juga menimbulkan kecemasan tersendiri. Ya, rasa cemas akan "Apakah AI akan menggantikan kita dikemudian hari?".

Tak heran jika muncul kecemasan seperti itu, karena kita sendiri sudah menyaksikan dengan mata kita bahwasanya banyak sekali pekerjaan yang dahulunya murni dikerjakan oleh manusia, kini mulai tergantikan oleh mesin. Mulai dari bot yang bisa melayani pelanggan dengan sekejap, bot yang bisa menganalisis data dalam sekejap, hingga mobil yang bisa berjalan tanpa supir. Jika perkembangan ini terus berlanjut, pastinya akan ada lapangan kerja manusia yang tergusur atau tergantikan oleh AI.

Namun, saya pribadi cenderung melihatnya dari kacamata yang berbeda. Setiap gelombang teknologi baru, sejarah membuktikan, memang selalu menggeser jenis pekerjaan lama, tetapi di saat yang sama, ia menciptakan peluang dan cara kerja yang baru. AI, jika digunakan dengan tepat, bisa menjadi alat pendukung yang revolusioner.

Bayangkan, seorang dokter yang dibantu AI dapat menegakkan diagnosis jauh lebih cepat. Bagi pelajar, AI bisa menjadi asisten pribadi yang menawarkan metode belajar yang betul-betul personal. Kita bisa mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan dalam hitungan detik. Intinya, ubah cara berpandang kita ke hal yang lebih positif. AI sebagai teman yang selalu bisa memberikan bantuan kepada kita, bukan sebagai pesaing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline