Lihat ke Halaman Asli

Novita Rizki

Universitas Negeri Semarang

PAKSAWA, Solusi Kraetif untuk Lestarikan Aksara Jawa di Sekolah Dasar

Diperbarui: 10 September 2025   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses belajar menggunakan media pembelajara PAKSAWA

Kajen, 14 Agustus 2025 -- Suasana belajar di SDN 1 Wonorejo, Kecamatan Kajen, tampak berbeda selama tiga hari terakhir. Pada tanggal 11 hingga 13 Agustus 2025, para siswa mengikuti pembelajaran dengan media inovatif bernama PAKSAWA (Papan Aksara Jawa) yang diperkenalkan oleh Novita Rizki, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, dalam rangka menjalankan program GIAT 12.


PAKSAWA adalah media kreatif yang dirancang untuk membantu siswa dalam mengenali aksara Jawa secara lebih menyenangkan dan interaktif. Media ini berbentuk papan yang memungkinkan siswa belajar melalui kegiatan seperti menebak huruf aksara Jawa dengan bantuan tampilan visual menarik.

Keaktifan siswa untuk mencoba mengurutkan huruf Jawa

Selama kegiatan berlangsung, Novita Rizki bekerja sama dengan wali kelas, dengan peserta utama siswa kelas 3 yang mengikuti setiap sesi pembelajaran secara bergantian dengan penuh antusias. Dengan pendekatan yang aktif dan komunikatif, siswa terlibat langsung dalam proses belajar sehingga mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga ikut mencoba, bertanya, dan berkegiatan. Pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru, memberikan apresiasi atas kegiatan ini karena media pembelajaran seperti ini dianggap mampu menjawab tantangan dalam mengajarkan aksara Jawa yang selama ini kurang diminati.


PAKSAWA membuktikan bahwa pelajaran aksara Jawa bisa disampaikan secara menarik tanpa kehilangan nilai-nilai budaya.
Novita menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata peran mahasiswa dalam melestarikan budaya Jawa melalui dunia pendidikan. Ia berharap media PAKSAWA dapat menjadi inspirasi bagi guru lainnya untuk menciptakan metode pembelajaran yang berbasis budaya dan mudah diterapkan di sekolah. Hasil akhir kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap aksara Jawa, baik dalam mengenali bentuk huruf maupun kemampuan menulisnya, dan para siswa merasa senang bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline