Lihat ke Halaman Asli

novi fitria

Mahasiswa

KKN Tematik UPI 2022 Lakukan Survey dan Pendataan Penerima Bantuan Pangan Non Tunai di Kampung Bolero Desa Dayeuhkolot

Diperbarui: 16 Agustus 2022   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

survey-dan-pendataan-2-62fb41d308a8b57f72654e32.jpeg

survey-dan-pendataan-4-62fb41eb08a8b50c9957d742.jpeg

survey-dan-pendataan-62fb41fba1aeea400a6fc7e2.jpeg

Seiring dengan sedang dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI 2022 yang mengusung tema SGD's Desa. Kelompok 104 mendapatkan subtema mengenai Desa Tanpa Kemiskinan. Berkaitan dengan hal tersebut pada hari Senin, tanggal 18 Juli 2022 telah dilaksanakan kegiatan Survei dan Pendataan Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kampung Bolero RW 08, Desa Dayeuhkolot.

Kegiatan survei dan pendataan tentu pernah dilakukan sebelumnya oleh stakeholder yang terkait. Namun tidak bisa dipungkiri keadaan dilapangan bisa saja berubah setiap tahunnya. 

Tentu akan terjadi penambahan atau pengurangan sehingga perlunya pembaharuan data untuk mendapatkan data baru yang akurat. Saat melakukan survei dan pendataan, mahasiswa didampingi dan dibantu oleh Kader PKK RW 08. Selain melakukan pendataan, mahasiswa juga melakukan wawancara yang mana pertanyaan tersebut mengacu pada indikator penerima bantuan sosial menurut kemensos.

Program pemerintah berupa bantuan sosial (bansos) merupakan bagian dari usaha guna menyejahterakan masyarakat. Bantuan sosial non tunai diberikan dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan pelayanan dasar. 

Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menggunakan kartu elekronik, dimana kartu elektronik yang dimaksud dapat digunakan untuk memperoleh beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko sesuai harga yang berlaku sehingga rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih seimbang, tidak hanya karbohidrat tetapi juga protein.

Persoalan yang ditemukan dilapangan adalah penerima bansos tahun lalu yang ternyata sudah meninggal tapi masih masuk data Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan beberapa penerima bansos mendapatkan lebih dari sekali atau ganda. Persoalan penyaluran bansos ini, pada intinya terkait dengan pengelolaan data. 

Hampir seluruh stakeholder  yang memiliki kewenangan untuk menyalurkan bansos memiliki data masing-masing, sehingga di lapangan tentu akan menimbulkan banyak potensi masalah yang berujung pada pengaduan. Data penerima BPNT berasal dari kemensos pusat sehingga perangkat Desa Dayeuhkolot hanya dapat  menyediakan tempat saja.

Semoga dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan data yang sudah diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan ataupun rekomendasi oleh pihak terkait, serta dapat berguna dalam membantu masyarakat Kampung Bolero dan pihak Desa Dayeuhkolot dalam mengambil kebijakan untuk masalah kemiskinan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline