Lihat ke Halaman Asli

Kompak Dalam Kebaikan

Diperbarui: 21 Maret 2017   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku adalah seorang anak SMK. Aku berada di jurusan Tata Busana. Jumlah murid di jurusan ini hanya 15 siswa, dan perempuan semua. Tidak ada laki-laki. Tetapi, kami tetap senang, karena di jurusan ini kami selalu diajarkan tentang keterampilan menjahit, dan juga mendesain pakaian. Guru kami pun mengajari kami dengan sabar dan telaten.

Kami pun pernah dimarahi pula, oleh salah seorang guru. Karena kami salah dalam menjahit. Tetapi, walaupun kami dimarahi kami tetap menjalankan apa yang dikatakannya, dan membetulkan jahitan kami yang salah.

Apapun yang kami lakukan, kami berusaha untuk kompak. Belajar bareng, cerita bareng, kabur dari kelas bareng, dan hal lainnya kami selalu bareng bersama satu kelas. Walaupun kami pernah kabur dari kelas bareng, bukan berarti aku setuju dengan ide mereka ini.

Dalam hal apapun kami juga bekerjasama dan tolong menolong. Sampai pada suatu hari ketika kami dibangku kelas 3 SMK. Ada sesuatu yang terjadi. Saat itu kami akan melaksanakan Ujian Nasional. Tinggal satu bualan lagi Ujian Nasional itu akan dilaksanakan.

Aku sendiri pun mengikuti les kursus selama kelas 3 ini. Kursus itu dilaksanakan setiap malam, 3 kali seminggu. walaupun sangat lelah, aku berusaha mengikuti kursus itu. Sambil membagi waktu mengerjakan PR dari sekolah. Masalahnya, tidak hanya PR berhitung atau pelajaran biasa. Akan tetapi, aku juga mendapat PR menjahit dari sekolah.  Tetapi, semua itu kulakukan dengan senang hati. Di sekolah pun, aku juga mendapat kursus setiap siang sepulang sekolah di sekolah. Guruku yang mengisi kursus tersebut. 

Sebelumnya, kami dibagi menjadi beberapa kelas. Terdapat kelas A, B, dan C. Kelompok kelas tersebut sengaja dibagi agar memudahkan guru dalam mengajar. Dan jurusannya pun bercampur, tidak hanya jurusan Tata Busana. Ada jurusan Tata Boga dan jurusan Akomodasi Perhotelan juga bergabung dalam setiap kelas A, B, dan C.

Awalnya, kami baik-baik saja dengan kegiatan kursus tersebut. Namun, pada suatu hari entah mengapa mereka menjadi bosan untuk mengikuti les di sekolah. Teman-teman sepakat untuk tidak mengikuti les di sekolah, karena ada suatu urusan.

“Eh, teman-teman kita kabur yuk. Nggak usah ikut les” kata Resi mengajak

“Iya yuk, aku ada urusan nih hari ini. Ayo, cepat kabur... Sebelum ketahuan” kata Lela setuju

Akhirnya semua temanku kabur meninggalkan sekolah. Tinggal aku yang masih ragu untuk pergi.

“Sasa, ayo pergi... Nanti ketahuan sama anak-anak lain lohh..” kata Dila mengajakku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline