Lihat ke Halaman Asli

Adhi Nugroho

Blogger | Author | Analyst

Ramadan Kian Berkah dengan Tiga Aksi Sedekah

Diperbarui: 23 Maret 2024   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedekah menambah berkah Ramadan. Sumber: dokumentasi pribadi.

Ramadan tak ubahnya bulan tebar kebaikan. Ibarat tengah mengendarai mobil, setiap muslim memancang posisi di gigi kelima. Siap-siap tancap gas berlomba-lomba meraih dan meraup pundi-pundi amal saleh.

Sebab Rasulullah pernah bersabda, barang siapa yang berbuat kebaikan di bulan puasa, maka pahalanya bakal dilipatgandakan oleh Sang Maha Pencipta sebanyak sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat!

Usut punya usut, pahala saat berpuasa akan lebih berlipat ganda lantaran Ramadan didapuk sebagai bulan paling mulia di sisi-Nya. Di samping itu, kita juga pasti sepakat bahwa beramal selagi menahan hawa nafsu punya keutamaan lebih dibanding sebaliknya.

Maka dari itu, siapa saja yang menjalankan puasa Ramadan dan berbuat kebaikan, dengan catatan itu semua didasari oleh iman dan takwa, tentu pahalanya juga akan semakin besar dan mendatangkan keberkahan.

Kendati kita tidak akan pernah benar-benar tahu sebesar apa pahala kita hingga ditampakkan pada hari akhir kelar, tetapi janji Sang Khalik yang disampaikan oleh lisan Sang Nabi seyogianya menjadi pelecut semangat kita untuk menebar kebaikan selama bulan Ramadan.

Salah satu perbuatan baik yang bisa kita amalkan selama Ramadan adalah bersedekah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata “sedekah” sebagai pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, sesuai dengan kemampuan si pemberi.

Dari definisi tadi, maka setidaknya ada tiga hal yang menjadi pilar dalam bersedekah. Pertama, barang atau jasa yang diberikan harus dimiliki penuh oleh pemberi sedekah. Dengan kata lain, sedekah adalah wujud tindakan nyata, bukan janji belaka.

Kedua, pemberi sedekah harus mengukur kemampuannya saat bersedekah. Jangan karena ingin banyak-banyak sedekah, justru menjadi bumerang bagi si pemberi sedekah. Singkat kata, semampunya saja.

Ketiga, penerima sedekah tidak terbatas pada fakir miskin, tetapi juga pihak lain yang berhak menerima. Keluarga, pasangan, kolega, kawan sejawat, bahkan orang tidak dikenal pun berhak masuk ke dalam barisan penerima sedekah.

Jelas, ya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline