Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar.

Puisi| Ingin Kukembalikan Cinta-Mu Untuknya

Diperbarui: 12 Maret 2025   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah dan Anak. Sumber:Intipesan.com.

Ingin Ku Kembalikan Cinta-Mu Untuknya

Nina Sulistiati

Tuhanku, dalam lirih sujudku,  
ku panggil nama-Mu dengan hati yang sendu
Ada luka yang tak tampak di mata
ada duka yang tak sanggup ku baca
Sang permata hati darah dalam nadiku 
tengah gundah gulana diterpa aneka rasa 
Langkahnya rapuh, jiwanya gundah  
di peluk dunia, ia nyaris pasrah
Tak akan kubiarkan ia sendiri
seperti gelombang yang mencari tepi
Aku adalah pantai yang menanti
menyambutnya pulang meski berkali tersesat pergi

Ya Allah, Engkau yang Maha Mengerti
kumohon ampun bagi anakku ini
Bila jalannya gelap dan penuh duri 
berilah cahaya agar ia kembali
Aku tak punya apapun selain doa 
setiap air mata menjadi tasbih-Nya  
Setiap luka hatiku adalah harapan
agar Engkau mengembalikan cinta-Mu kepadanya
Tak peduli sejauh mana ia pergi
tak peduli seberapa dalam ia jatuh
aku tetaplah ibu  
yang mencintainya tanpa batas
yang memeluknya tanpa syarat

Ya Rabbi, jangan palingkan wajah-Mu darinya 
sampaikan kasih-Mu padanya selalu
Biar ia temukan jalan pulang
di peluk rahmat-Mu yang tak berbilang

Duhai anakku, dengarlah bisik hati
setiap malam kupanjatkan doa suci 
Agar hatimu luluh dalam kasih-Nya  agar langkahmu lurus ke arah surga  Tak ada manusia tanpa cela
tak ada hati tanpa noda 
Namun kasih Allah tak pernah sirna  selama kau ingin pulang dengan ikhlas

Jangan takut pada masa lalu,  
jangan gentar pada jalan yang baru.  
Sebesar apa pun dosa yang kau bawa,  
rahmat-Nya luas, menghapus segala.  

Kembalilah, Nak bersama cinta-Nya,
seperti fajar yang setia kembali.  
Seperti hujan yang membasahi tanah,  
seperti doa yang tak kenal lelah.  

Cucilah jiwamu dengan istighfar,  
hiasi hatimu dengan sabar.  
Dekaplah Al-Qur'an dalam debar,  
agar cahaya-Nya tak lagi pudar.  
Ingatkah kau pada lantunan ayat,  
yang dahulu kau baca dengan semangat?  
Betapa dulu kau bersujud khusyuk,  
mencari ridho, menjemput rahmat.  

Tinggalkanlah langkah yang semu,  
berjalanlah di jalan yang satu.  
Jalan yang dahulu ibu ajarkan,  
jalan yang penuh keberkahan.  
Hati seorang ibu tak akan lelah,  
meski seribu kali kau terjatuh dan lemah.  
Sebab cintaku seperti langit terbentang,  
tak pernah runtuh meski kau hilang.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline