Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Belajar Sepanjang Hayat

Kiat Siaga Saat Tinggal di Daerah Rawan Bencana

Diperbarui: 5 Desember 2022   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tas siaga bencana (Sumber: ARSIP S!AP via kompas.id)

Selama dua Minggu ini kita dihadapkan pada peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Peristiwa gempa bumi Cianjur terjadi pada tanggal 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. 

Episenter gempa berada pada koordinat 6,84 LS -- 107,05 dan kedalaman 11 km dengan magnitudo 5,6. Gempa ini memakan korban jiwa 334 korban jiwa meninggal, ratusan orang luka ringan dan ribuan orang harus kehilangan tempat tinggal mereka.

Penderitaan yang dialami oleh para korban tidak bisa dihitung dengan nominal uang. Ada bapak yang kehilangan anak, istrinya. Ada yang satu keluarga meninggal terkubur dan ada pula anak harus kehilangan kedua orang tuanya. Tak bisa dibayangkan jika kita berada pada posisi mereka. Belum lagi kerugian harta benda dan pekerjaan yang menjadi salah satu kebutuhan manusia.

Sejak terjadinya gempa pada tanggal21 November 2022, telah terjadi ratusan gempa susulan dengan kekuatan gempa yang bervariasi. 

Dilansir dari news detik.com. pada tanggal 4 Desember 2022, pukul 05.01 dengan titik koordinat gempa tersebut berada 6,82 LS dan 107,06 BT atau 8 kilometer Barat Laut Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.

Pada hari Sabtu  tanggal 3 Desember 2022, sekitar pukul 16.42 terjadi gempa pula yang berkekuatan Mangintudo 6,1 dengan pusat gempa di darat 52 km arah barat daya  Garut dengan kedalaman 118km. 

Meskipun dampak yang ditimbulkan tidak sehebat gempa Cianjur, tetapi tetap saja menimbulkan kerusakan di beberapa daerah,seperti keretakan dinding rumah, ataupun rumah yang ambruk di beberapa daerah Garut. Yang jelas trauma yang ditimbulkan oleh gempa Cianjur masih melekat tidak hanya pada diri korban, tetapi juga pada semua warga yang ikut merasakan goncangan gempa tersebut.

Pada hari Minggu, (4/12/22) terjadi erupsi gunung Semeru yang terjadi pada pukul 2.46. 

Pada pukul 12, PVMBG telah menaikkan level dari siaga menjadi awas dan memberikan rekomendasi agar tidak aktivitas penduduk sepanjang 8 km dari arah puncak dan sektoral arah tenggara sejauh 18 km. Para penduduk diimbau untuk mengungsi di kantong-kantong pengungsi yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah.

Dengan berbagai kejadian bencana tersebut perlu diperhatikan beberapa hal bila kita tinggal di daerah rawan bencana agar meminimalisasi dampak bencana tersebut bagi kita dan seluruh keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline