Lihat ke Halaman Asli

Jadikan Setiap Orang sebagai Guru, Setiap Rumah sebagai Sekolah

Diperbarui: 9 Agustus 2017   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : qureta.com

Ki Hajar Dewantoro pernah menyarankan : Jadikan setiap  orang sebagai guru  dan jadikan  rumah sebagai sekolah.

Ada yang menolak saran ini. Keberatan dengan anggapan bahwa semua rumah /tempat adalah  sekolah,  semua orang  adalah guru. Pertanyaan mereka : bukankah umumnya orang tua ingin anaknya belajar di sekolah terbaik? Tidakkah seyogyanya guru adalah manusia - manusia pilihan ?

Ya, itulah fakta nya.  Orang tua / wali murid rela bersusah payah mendaftarkan anak ke sekolah favorit. Sanggup membayar mahal, agar anak nya bisa  belajar  dari guru- guru terbaik.

Tetapi ..., nasihat Bapak pendidikan bangsa tetap benar. Menurut saya, Ki Hajar Dewantoro menekankan pada aspek memperkaya wawasan. Mengasah kepekaan akal dan hati.  Bisa dilakukan dimana saja dan bisa didapatkan dari siapa pun.  Bahwa setiap setiap orang dan setiap rumah /tempat  sejatinya memilki  "sesuatu"  yang dapat diambil sisi baiknya.

Guru dalam artian luas,  tidak terpaku pada definisi  profesi sebagai pengajar pada lembaga pendidikan. Sekolah dalam makna lebih kaya, bukan hanya berupa bangunan gedung dengan piranti KBM - kegiatan belajar mengajar-   di dalamnya.  

Ilustrasinya kurang lebih seperti ini :

a. Rumah modern minimalisdan rumah kuno tradisional, bisa sama - sama menjadi tempat belajar.

Hunian minimalis bernuansa modern, menyuguhkan pelajaran : bagaimana mendesain ruang  secara cerdas, di atas lahan terbatas. Sehingga kebutuhan ruang terpenuhi, sirkulasi udara memadai, distribusi cahaya cukup, dan tentu saja  tetap menjaga unsur keindahan / seni. Menerapkan konsep minimalis, namun maksimal dalam fungsi maupun fashion/ tampilan.

Sementara rumah tradisional, bergaya tempoe doeloe,  perabotan sederhana, pembagian ruangnya terbatas. Disitu juga terdapat pengetahuan tentang sejarah peradaban di suatu kawasan, kondisi sosial ekonomi budaya pada jaman tertentu, filosofi pembagian ruang, pemilihan mebeler, dan sebagainya. Bukankah bangunan kuno sering  menjadi obyek penelitian karena dianggap sisa dan saksi sejarah?

b. Berbicara dengan pribadi yang santun dan ngobrol dengan orang  norak, kedua nya bisa  memperkaya  wawasan.

Berinteraksi dengan orang santun, yang sikap dan tutur kata nya menyejukkan, cerdas  berwawasan luas, enak diajak  ngobrol,  siap menjadi pendengar yang baik, sanggup berbagi pengalaman namun tetap rendah hati. Tentu mudah  mengambil pelajaran dari tipe  ini. Tidak perlu diulas  ya,  ini gampang, simpel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline