Lihat ke Halaman Asli

Bbgnn bnnhghc

Bngn bbgn jjh

Mindful Eating vs Diet Ketat: Mana yang Lebih Efektif Saat Puasa?

Diperbarui: 10 Maret 2025   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa sehat bukan tentang seberapa sedikit yang kita makan, tapi seberapa baik kita memberi nutrisi pada tubuh (pinterest by Diane Archatz) 

Diet Saat Puasa: Efektif atau Justru Bumerang?

Setiap tahun, ada dua jenis orang yang menjalani puasa: yang berharap bisa turun berat badan, dan yang malah naik berat badan tanpa sadar.

Lucunya, banyak yang menganggap puasa adalah kesempatan emas untuk diet ketat. Sarapan? Nggak ada. Ngemil? Diharamkan. Olahraga? Skip aja, takut lemes. Tapi anehnya, setelah sebulan, angka di timbangan malah bertambah. Kenapa bisa begitu?

Karena ternyata diet ketat saat puasa bisa jadi jebakan yang justru bikin berat badan naik. Sebaliknya, konsep mindful eating---atau makan dengan kesadaran penuh---lebih efektif untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Lalu, mana yang lebih baik? Yuk, kita bongkar faktanya!

1. Diet Ketat Justru Bisa Bikin Berat Badan Naik

Saat puasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme. Ketika makanan dikurangi drastis, otak akan menangkapnya sebagai "mode kelaparan." Akibatnya:

Metabolisme melambat. Tubuh jadi lebih irit dalam membakar kalori.

Risiko balas dendam saat berbuka. Setelah menahan lapar seharian, tubuh otomatis ingin kompensasi dengan makan lebih banyak.

Penyimpanan lemak meningkat. Karena merasa "kekurangan makanan," tubuh justru menyimpan cadangan lemak lebih banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline