Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Beragam Efek Vaksinasi Covid-19 yang Saya dan Kawan-kawan Alami

Diperbarui: 1 April 2021   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Saya mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk pertama kali pada Sabtu (27/3/2021), bertempat di Auditorium Kementerian Pertanian. Dalam sehari itu, setelah divaksin, tidak ada efek yang saya rasakan. Semua berlalu begitu saja.

Namun, dua hari setelahnya, saya mulai merasakan kondisi tubuh yang tidak biasa. Biasanya usai mengaji saya leyeh-leyeh di ruang televisi sambil mengecek info-info terbaru di hp saya. Karena saya merasa sedikit lemas, saya pindah ke kamar.

Biasanya, saya sangat jarang tidur di pagi hari, sekalipun dalam kondisi ngantuk berat (mengingat saya terbiasa bangun jam 3.30). Tetapi kemarin itu, saya jadi tertidur. Lumayan lama juga.

Ketika saya bangun, saya merasa badan saya pegal, terutama di bagian punggung dan badan sebelah kanan, tetapi di bagian bekas suntikan, di sebelah kiri, tidak terasa apa-apa. Saya tidak merasa nyeri, kulit kemerahan, atau bengkak pada tempat suntikan.

Kepala saya juga agak berat, tapi saya masih bisa menuntaskan ketikan dan mendampingi anak saya mengerjakan tugas-tugasnya. Saya juga merasa tubuh saya seperti akan sakit. Rasanya tidak enak begitu. Dibilang demam tidak, dibilang tidak demam juga tidak.

Saya juga lapar, tapi malas makan. Padahal perut saya berisik banget minta diisi. Hal lain yang saya rasakan, perut mulas dan sedikit melilit. Ketika buang air besar, juga tidak seperti biasanya. Seperti terkena diare.

Nah, saya jadi penasaran, apakah hal-hal yang saya rasakan itu efek dari vaksinasi Covid-19? Efeknya sih tidak serius, yang menurut saya masih dalam reaksi ringan, dan tidak perlu dikhawatirkan. Karena masih ringan, saya pun tidak mengonsumsi obat.

Dokumen pribadi

Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin virus corona. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.

Katanya sih, vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin namun tetap memicu respons imun terbaik.

Dalam Surat Keputusan yang ditetapkan Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Muhammad Budi Hidayat pada 2 Januari 2021, diterangkan reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.

Disebutkan, reaksi sistem yang timbul pasca disuntik vaksin virus corona berupa demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala. Ada juga yang mengalami pingsan meski sangat jarang terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline