Namun, reaksi itu muncul 30 menit setelah vaksin. Itu sebabnya, setelah vaksin kita diminta menunggu selama 30 menit di ruang observasi. Untuk melihat reaksi yang mungkin muncul setelah tubuh menerima vaksin virus corona disuntikkan.
Sementara saya, selama 30 menit itu tidak muncul reaksi yang disebutkan, bahkan dalam seharian itu. Reaksi baru muncul beberapa hari setelahnya.Â
Bisa jadi, setiap orang reaksinya berbeda-beda. Berikut adalah reaksi kawan-kawan saya yang tergabung dalam group whatsapp "Emak-emak militan".
Dewi Syafrianis, kawan yang juga tetangga jauh saya. Ia juga vaksinasi Covid-19 pertama di Kementerian Pertanian di hari yang sama. Katanya, ia merasakan efek beberapa jam setelahnya. Badannya terasa greges-greges dan semriwing-semriwing.
"Agak meriang-meriang gitu, badan nggak enak begitu, agak pegel-pegel juga, tapi cuma seharian itu aja, besoknya nggak," jawabnya, ketika saya menanyakan reaksi apa yang dirasakannya setelah vaksin.
Inung, yang juga divaksin di hari yang sama, tetapi beda lokasi mengikuti jadwal PP Muhammadiyah di Istora Senayan, mengaku pegal-pegal dan malas melakukan apa-apa. Mau mengetik saja malas.
Suaminya juga tidak merasakan efek di hari vaksinasi, tapi sehari setelahnya merasa agak meriang. Keduanya vaksinasi Covid-19 di Balai Kota DKI Jakarta.
Beda lagi yang dirasakan kawan saya yang lain, Ashriati, yang katanya malah menjadi lebih bergairah hormon seksualnya. Selama tiga hari itu ia merasa "tegang".
"Iya bener, kayak ada rasa menggairahkan gitu. Hasrat dan gairah berhubungan intim jadi bagaimana begitu, padahal gue sudah monopause," katanya sambil tertawa.
Nah, suami Novi juga merasakan hal yang sama. Katanya, usai divaksin tahap pertama ukuran alat kelamin suaminya bertambah besar sehingga membangkitkan gairah seksnya. Yang menurutnya, ini adalah dampak positif, sehingga suaminya merasa senang.