Lihat ke Halaman Asli

NENDEN NURAENI

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menuju Transformasi Digital, Menggali Potensi Bisnis Pada Lautan Data Perbankan

Diperbarui: 2 Desember 2023   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Di tengah lautan data yang semakin luas, sektor perbankan Indonesia merangkul perubahan melalui adopsi Business Intelligence and Analytics (BIA). Makalah yang diulas ini, yang mengusung judul "Business Intelligence and Analytics (BIA) Usage in the Banking Industry Sector: An Application of the TOE Framework," membuka jendela ke dunia di mana faktor teknologi, organisasi, dan lingkungan saling terkait dalam mewujudkan transformasi digital di ranah perbankan. Implikasi praktisnya tidak hanya relevan untuk pembaca akademis, tetapi juga menciptakan peta jalan yang berharga bagi lembaga keuangan Indonesia yang ingin mengoptimalkan potensi BIA.

Pentingnya Adopsi BIA di Perbankan Indonesia

Pertumbuhan pesat teknologi informasi di Indonesia menciptakan kebutuhan mendesak bagi sektor perbankan untuk memahami dan mengadopsi BIA. Dalam era di mana data dianggap sebagai aset utama, kecerdasan bisnis dan analitik menjadi kunci untuk meraih keunggulan kompetitif. Adopsi BIA tidak hanya tentang mengikuti tren global, tetapi juga menghadapi tantangan lokal.

Implikasi Praktis: Sebuah Panduan untuk Perbankan Indonesia

Makalah ini memberikan panduan yang berharga untuk lembaga keuangan Indonesia yang ingin mengeksplorasi potensi BIA. Pentingnya mempertimbangkan faktor teknologi, organisasi, dan lingkungan menjadi pusat perhatian, seiring dengan kebutuhan untuk pendekatan komprehensif. Dalam konteks Indonesia yang beragam, di mana tantangan regulasi dan dinamika pasar bisa menjadi kompleks, pendekatan yang holistik menjadi kunci untuk meraih manfaat penuh dari BIA.

Teknologi, Organisasi, dan Lingkungan di Konteks Indonesia

Sejalan dengan temuan makalah, implementasi BIA di perbankan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari tantangan infrastruktur teknologi. Keberhasilan atau kegagalan transformasi digital seringkali bergantung pada sejauh mana lembaga keuangan dapat menyelaraskan infrastruktur teknologinya dengan tuntutan pasar. Namun, pentingnya dukungan dan kemampuan manajemen serta sumber daya manusia di dalam organisasi turut memainkan peran sentral.

Mengurai Implikasi Praktis: Sebuah Pemahaman yang Mendalam

Dalam konteks Indonesia, di mana budaya organisasi dan dinamika lingkungan sangat bervariasi, pendekatan yang dibahas dalam makalah memberikan wawasan yang berharga. Tidak hanya soal teknologi, tetapi bagaimana manajemen dan sumber daya manusia dapat berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem BIA yang produktif. Ini menjadi panduan praktis bagi lembaga keuangan Indonesia yang ingin menjalani transformasi digital secara menyeluruh.

Penggunaan BIA dalam Kepatuhan Peraturan dan Lingkungan Pasar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline