Lihat ke Halaman Asli

Nelda Lawolo

Mahasiswa

Saatnya Mencintai Diri Sendiri dan Menemukan Defenisi Cantik Versimu Tanpa Harus Mengikuti Tren

Diperbarui: 30 Juli 2025   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cewek cantik. Sumber: (Pixabay/ALESSA_ABRAMOFF))

Kamu pernah nggak, merasa nggak cukup cantik hanya karena tidak mempunyai kulit seperti beauty influencer di TikTok? atau merasa minder karena bentuk wajahmu nggak seperti yang tren sekarang? Tenang. Kamu nggak sendiri.

Di era media sosial, standar kecantikan seperti gelombang pasang: datang, menggoda dan akan hilang. Dulu alis yang tipis, sangatlah populer,tetapi sekarang alis tebal. Semua berubah populeritasnya sesuai dengan perubahan zaman. Riset dari Harvad menyebutkan bahwa rasa percaya diri dan bentuk penerimaan diri mempunyai pengaruh persepsi kecantikan seseorang. Baik dari pandangan sendiri atau orang lain.

Coba bayangkan, berapa waktu dan pengeluaran yang kita keluarkan hanya karena menyesuaikan diri dengan tren? Padahal kadang tren itu tidak cocok dengan kebutuhan kita. Make-up bold belum tentu cocok kepada semua orang. skincare 10 step dari Korea belum tentu pas di kulit tropis kita. Jadi, kenapa harus memaksakan diri?

Mulailah dari hal yang paling kecil. Rawatlah kulitmu karena kamu menyayanginya, bukan agar terlihat baik dari orang lain. Pilihlah gaya rambut yang nyaman bukan karena sedang viral. Pakai make-up karena kamu memang suka bukan karena harus. Dan yang paling terpenting adalah: jangan lupa tersenyum. Karena tidak ada yang lebih cantik dari seseorang yang nyaman dengan dirinya sendiri.

Ingat, dunia mempunyai standar dan versi mereka seperti yang kamu lihat di media sosial. Tapi dunia belum punya versi seunik dan sekeren kamu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline