Lihat ke Halaman Asli

Serpihan Intan yang Terluka

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

``Waktu enggan berlalu saat semua cerita tentang apa yang dirasakan, kini hanya tinggal serpihan``.

Mungkin kata itu adalah kalimatyang cocok bagi Intan. Saat itu adalah waktu yang sangat berarti bagi Intan. Semua yang ada pada dirinya kini hanyalah palsu, hanya sandiwara yang tak tau sampai kapan akan berakhir.

Sudah hampir dua tahun Intan dalam keterpurukan yang sangat parah, dan itu membuat dia tak bersekolah karena tak bisa menerima apa yang terjadi pada dirinya. Mimpi yang pernah ia impikan kini terhapus oleh angin yang berhembus.

Dua tahun yang lalu, kedua orang tua Intan meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang. Saat itu mereka hendak pergi ke Amerika untuk melihat Intan yang akan lulus dari SMA. Mungkin sudah kehendak Tuhan mereka meninggal dan tak ditemukan. Selang dua minggu kakak Intan juga meninggal karena tertabrak kereta saat melewati rel kereta. Dua kejadian yang menimpa Intan dalam satu bulan itu membuatnya syok dan tak kuat untuk memikulnya sendiri.

Sekarang dia tinggal bersama Pamannya yang ada di Indonesia, pamannya menginginkan Intan bersekolah tapi dia tak mau. Saat dibujuk untuk bersekolah dia hanya menjawab``Untuk apa saya bersekolah, orang tua saya sudah meninggal untuk apa? Tak ada yang membanggakan SAYA! UNTUK APA?``. Jawabnya dingin dan hanya tersenyum pahit. Pamannya hanya membiarkan apa yang Intan inginkan, hingga akhirnya Pamannya berhasil membujuk Intan untuk bersekolah kembali walaupun hanya terpaksa.

Hari ini adalah hari pertama Intan masuk kuliah dia diterima di Universitas Indonesia dia masuk di jurusan kedokteran. Dia diantar oleh supir pribadi pamannya, karena masih malas untuk pergi ke kampus jadi Intan agak terlambat dan juga mereka terjebak kemacetan yang lumayan parah. 45 menit kemudian Intan sudah sampai di kampus, saat dia turun dari mobil banyak orang-orang yang membicarakannya. Intan hanya menoleh sebentar lalu berjalan memasuki kampus barunya. Saat berjalan banyak yang takjub dengan Intan bukan karena dia orang baru disitu tetapi mereka terpesona karena kecantikan Intan yang luar biasa.

Intan kebingungan untuk mencari ruang jurusan kedokteran, jadi dia bertanya kepada salah satu wanita yang sedang membaca pengumuman.

``Permisi, boleh saya bertanya dimana letak ruang jurusan kedokteran?`` tanya Intan.

``Oh, tentu saya juga jurusan kedokteran. Bagaimana kita jalan bersama?.`` Jawab wanita itu.

``Baiklah`` ucap Intan

Intan mengikuti wanita itu, dalam perjalanan ke ruang jurusan kedokteran mereka hanya saling diam. Wanita itu mulai bertanya kepada Intan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline