Lihat ke Halaman Asli

Naufal Muzakki

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Webinar KKN Tematik Literasi UPI Membahas "Paradigma Literasi Baca Tulis di Era Digital 4.0

Diperbarui: 23 September 2021   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bandung - Seiring dengan perjalanan waktu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Pola kehidupan pada masyarakat selalu berubah termasuk dalam hal berliterasi. Saat ini kehidupan masyarakat berada pada era digital, dimana pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan literasi secara cepat dan praktis.

Terkait dengan literasi di masa kini, pada tanggal 18 September 2021 Kelompok 17 KKN Tematik Literasi UPI menyelenggarakan webinar Paradigma Literasi Baca Tulis di Era Digital 4.0.

Acara yang digelar secara daring beberapa waktu lalu ini menghadirkan narasumber Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Umum FPIPS UPI, Ahmad Fuadin, M.Pd. dan Dosen Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI, Abdul Azis, M.Pd. sebagai keynote speaker.

Menurut Abdul Aziz, penting untuk menanamkan kemampuan literasi pada generasi muda untuk menghadapi tantangan yang ada di zaman perkembangan IPTEK ini seperti maraknya berita hoax di media sosial, lemahnya dalam melakukan seleksi budaya di kalangan generasi muda, serta kesiapan sumber daya manusia kita dalam implementasi merdeka belajar.

"Hasil capaian belajar siswa berdasarkan survey dari PISA (Programme for International Student Assessment), Indonesia menempati urutan ke-74 dari 79 negara yang mengikuti assessment ini. Ini menjadi tantangan bagi kita semua khususnya para akademisi," ujarnya.

Beliau berharap dengan terselenggaranya webinar ini, peserta dapat mendapatkan sebuah informasi dan tips-tips bagaimana cara generasi muda dan para akademisi bisa memahami berbagai tantangan tersebut dalam perspektif literasi.

Pembahasan dimulai oleh narasumber dengan menjelaskan makna dari literasi baca dan tulis yang sesungguhnya. Literasi membaca dan menulis menurutnya bukan sekedar hanya memahami dan menuangkan saja, tetapi termasuk di dalamnya mencari informasi, memilih dan memilah informasi, mengolah informasi, memanfaatkan informasi, dan juga menyebarluaskan informasi.

Lalu pembahasan dilanjutkan dengan memberi gambaran kepada audiensi tentang bagaimana literasi baca-tulis dilakukan pada era digital. "Berdasarkan hasil survey, minat baca netizen turun di era digital, lebih banyak komen dan update status,".

Pembahasan dilanjutkan dengan memberi tips bagaimana cara untuk meningkatkan literasi baca-tulis pada era digital. Adapun tipsnya sebagai berikut:

  1. Mulai membaca sesuai dengan apa yang kita sukai,
  2. Menyisihkan waktu yang tepat dan nyaman,
  3. Menumbuhkan rasa ingin tau,
  4. Minta seseorang merekomendasikan buku, dan
  5. Membaca seperlunya saja,

"Literasi butuh aksi nyata, bukan hanya sekedar teori. Literasi membutuhkan kesadaran dan juga kolaborasi antara semua pihak, sehingga menjadi kreasi," menurutnya.

Webinar ini ditutup dengan pernyataan dari Ahmad, "Mari kita sama-sama berupaya dari diri kita untuk meningkatkan literasi, setelah itu kemudian bisa mencoba atau menjadi motor penggerak untuk meningkatkan literasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline