Lihat ke Halaman Asli

Revolusi Sepak Bola Garuda: Menuju Era Keemasan Bersama Shin Tae-yong

Diperbarui: 28 April 2024   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: PSSI

Sepak bola, yang kerap disebut sebagai olahraga paling populer di dunia, telah lama menjadi lebih dari sekadar permainan bagi jutaan penggemar sepak bola di Indonesia. Sepak bola sudah menjadi cerminan dari harapan, kebanggaan, dan kadang kala, frustasi.

Pada tahun-tahun sebelum 2020, Tim nasional Indonesia mengalami serangkaian keterpurukan yang menyedihkan, mulai dari kegagalan di turnamen internasional hingga masalah pengelolaan yang menghambat perkembangan talenta generasi muda. Namun, datangnya Coach Shin Tae-yong atau yang kerap akrab dipanggil Coach STY, di awal tahun 2020 membuka lembaran baru bagi harapan terhadap sepak bola Indonesia. 

Mengalami Keterpurukan

Sebelum kedatangan Coach STY, Indonesia menghadapi serangkaian tantangan yang tampaknya tak ada habisnya. Performa timnas di kancah internasional seringkali mengecewakan. 

Hal ini dipicu beberapa faktor kunci: kurangnya investasi yang signifikan dalam pengembangkan pemain, infrastruktur yang tidak memadai, dan kurangnya stabilitas dalam kepengurusan sepak bola Indonesia. 

Program pelatihan yang tidak konsisten dan strategi jangka panjang yang kurang terorganisir membuat ribuan talenta pemain muda tidak bisa berkembang sesuai potensinya.

Shin Tae-yong Membawa Angin Segar

Kontrak STY sebagai pelatih timnas Indonesia dimulai pada Januari 2020 setelah ia resmi menandatangani kontrak dengan PSSI. Upaya pengangkatan STY sebagai kepala pelatih timnas tidak hanya membawa angin segar bagi penggemar sepak bola Indonesia, tetapi juga sebagai revolusi sepak bola garuda. 

Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu dikenal dengan kedisiplinan dan pendekatan taktisnya yang ketat. STY memulai perjalanannya sebagai pelatih timnas dengan merombak seluruh sistem pelatihan, memusatkan perhatian pada pengembangan teknik dasar pemain, dan pembinaan fisik yang intensif. Keberanian STY dalam memasukkan pemain muda ke dalam skuad utama juga memberikan energi baru dan harapan kepada para penggemar.

Strategi dan Metode Pelatihan Baru

Pelatih berusia 53 tahun itu baru memulai debutnya pada Mei 2021 karena terhambat pandemi Covid-19 yang membuat tim tidak memiliki agenda atau pertandingan. Ketika STY datang ke Indonesia pada Februari 2020, Indonesia berada di peringkat 173 FIFA dan posisi tersebut bertahan hingga Mei 2021, saat ia akhirnya menjalani debutnya sebagai pelatih timnas. 

Dalam menghadapi tantangan besar untuk mengangkat prestasi sepak bola Indonesia, STY tidak hanya memfokuskan pada peningkatan kemampuan teknis dan fisik para pemain, tetapi juga menerapkan perubahan strategis yang berani dan inovatif. 

STY menerapkan pendekatan yang menekankan pada kecepatan, kekuatan, dan teknik yang disesuaikan dengan karakteristik unik pemain Indonesia. Namun, keputusannya yang paling revolusioner adalah menaturalisasi pemain-pemain berbakat dari Eropa yang memiliki keturunan Indonesia. Hal ini untuk meningkatkan standar kualitas permainan Indonesia dan mentalitas kompetitif tim.

Wawancara dengan Shin Tae-yong dalam wawancara di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (2/2/2024):

Dengan memainkan pemain naturalisasi, bisa mengubah mental pemain lokal. Dengan mencampur skuad (lokal dan naturalisasi), pemain lokal bisa merasa pengalaman dan intensitas pertandingan seperti apa. Jadi mohon, jangan menggunakan kacamata ras untuk pandang pemain naturalisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline