Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nuriyana SSiTMKM

Praktisi dan Akademisi

Ketajaman Emosi Melatih Diri Lebih Konsisten dalam Menulis

Diperbarui: 13 Oktober 2021   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlunya Ketajaman Emosi dalam Menulis | Sumber: Pexels/Judit Peter 

Ternyata, kita sangat bisa menyalurkan emosi kepada pembaca melalui intuisi tulisan kita. Ketika kita bersedih, pembaca bisa ikut bersedih. Ketika kita bahagia, pembaca bisa ikut bahagia.

Bagaimana caranya? Apa keuntungannya pembaca bisa terhanyut dalam emosi lewat tulisan kita? 

Menulis narasi dengan melibatkan hati akan menghasilkan karya tulisan lebih hidup atau mempunyai roh. Mengekspresikan segenap perasaan penulis. 

Unsur menulis yang selama ini kita ketahui adalah  imajinasi dan olah pikiran. Tulisan menarik dan hidup dengan melibatkan suasana hati sehingga memotivasi para readers. Apalagi bila penulis menggunakan diksi yang tepat, majas, argumen, data serta melengkapi tulisannya dengan referensi update kekinian.

Ketajaman emosi muncul bersumber :

1. Pengalaman hidup

Pengalaman hidup pribadi penulis akan lebih nyata untuk diungkapkan dengan segenap ekspresi yang ada. 

Jika pengalaman itu terjadi pada masa lampau penulis bisa flash back sejenak. Selain pengalaman pribadi, bisa juga menuliskan pengalaman orang lain. 

2. Minat atau ketertarikan (interest)

Penulis yang memiliki passion atau ketertarikan terhadap bidang yang digelutinya akan mempengaruhi makna isi karya yang lebih kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline