Lihat ke Halaman Asli

Nailabilla Salgrisia Ayoumi

Universitas Airlangga

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mahasiswa Mengikuti Organisasi dalam Kampus?

Diperbarui: 31 Mei 2023   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan perkuliahan tidak hanya berkutat kepada tugas-tugas, praktik, dan hal-hal lain yang hanya sebatas lingkup akademik saja. Terdapat berbagai macam bentuk ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) yang tersedia dalam kampus untuk diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa yang berminat. Contoh dari beberapa ORMAWA yang ada di setiap universitas meliputi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas, BEM Fakultas, HIMA (Himpunan Mahasiswa) Jurusan/Departemen, dan banyak lainnya termasuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), BSO (Badan Semi Otonom) Fakultas, dan Komunitas di masing-masing jurusan atau departemen. Namun, kapan waktu yang tepat untuk mahasiswa terjun dalam organisasi-organisasi yang telah disebutkan itu?

Banyak komentar seputar waktu yang tepat untuk mahasiswa mengikuti organisasi di dalam kampus. Tanggapan terkait pertanyaan tersebut bermacam-macam. Beberapa mengatakan waktu terbaik untuk bergabung dalam sebuah organisasi mahasiswa adalah ketika baru diterima menjadi mahasiswa, alias ketika masih mahasiswa baru. Alasannya karena mata kuliah dan kegiatan serta jadwal perkuliahan lain masih belum sepadat dan se-intense ketika sudah memasuki semester-semester berikutnya. Namun, tidak sedikit juga yang berpendapat bahwa sebaiknya bergabung dalam organisasi mahasiswa tidak ketika masih mahasiswa baru. Banyak yang mengatakan bahwa hal ini karena seharusnya mahasiswa baru belajar untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan dan sistem di dalam kampus, baru dapat memutuskan untuk bergabung dalam organisasi atau tidak setelah mengenal lebih tentang perkuliahan itu. Perbedaan pendapat ini akan sangat membingungkan dari sudut pandang mahasiswa baru yang semangat untuk berpartisipasi di organisasi, dan di saat bersamaan tidak ingin gegabah membuat keputusan dengan ketakutan akan menyesal.

Sebenarnya, waktu yang disebut-sebut sebagai "waktu yang tepat" ini bervariasi dan berbeda bagi setiap orang. Semua tergantung pada kesiapan dan komitmen yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk bertanggung jawab atas pilihannya sehingga tidak ada penyesalan atau kerugian bagi dirinya sendiri maupun pihak-pihak yang terlibat dalam keputusan tersebut. Hal pertama yang penting untuk diperhatikan dalam memutuskan waktu yang tepat untuk bergabung dalam organisasi adalah mengetahui kapasitas diri. Apabila merasa kurang lihai dalam mengelola waktu, sebaiknya menunggu hingga menemukan pace sendiri terlebih dahulu sebelum mengikuti organisasi, atau setidaknya tidak gegabah dan mendaftarkan diri pada semua organisasi yang ada. Kata kuncinya dari kalimat sebelum ini adalah "mengelola waktu". Mengikuti organisasi juga dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk melatih atau bahkan menumbuhkan skill pengelolaan waktu atau time management itu, asalkan dilakukan secara bertahap. Ingat, semua butuh proses. Skill-skill lain yang dapat diasah lewat berorganisasi antara lain skill kepemimpinan, komitmen, tanggung jawab, sense of belonging, dan masih banyak soft skills serta hard skills lain yang bisa dikembangkan.

Jika membicarakan soal beradaptasi dengan dunia perkuliahan terlebih dahulu, itu memang benar adanya. Hal ini dikarenakan dunia perkuliahan sangat berbeda dibandingkan ketika masih duduk di bangku SMA, dan tidak dapat dipungkiri pasti kita semua pernah mengalami culture shock di satu titik. Namun, di sisi lain, bergabung dalam organisasi juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengenal lingkungan dan sistem perkuliahan khususnya di kampus atau universitas itu karena kita bisa mendapat insight dan pengalaman yang mengharuskan kita untuk berhubungan dengan berbagai macam pihak di kampus. Jadi, tidak ada salahnya jika ingin dan merasa mampu untuk aktif berorganisasi di semester pertama ketika masih mahasiswa baru. Baru mengikuti ORMAWA di semester-semester berikutnya juga bukanlah sebuah masalah, asalkan pandai-pandai menyeimbangkan waktu dan dapat menjamin bahwa kewajiban-kewajiban akademik utama sebagai mahasiswa tidak tertinggal. Kembali lagi pada pengenalan kapabilitas dan kapasitas diri masing-masing.

Setiap pribadi dan individu mempunyai waktu masing-masing untuk dapat terjun ke dalam sebuah organisasi dalam kampus. Semua itu bergantung kepada kemampuan dan kemauan tiap orang dalam membuat keputusan tersebut. Mengetahui kemampuan diri adalah hal penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk bergabung dalam suatu organisasi, sama halnya dengan menyadari bahwa dalam berorganisasi tidak sedikit yang harus dikorbankan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika ingin bergabung dalam organisasi adalah bahwa itu akan menyita waktu, tenaga, pikiran, biaya, dan bahwa itu membutuhkan komitmen. Apalagi dalam berorganisasi pasti memiliki jangka waktu tertentu setiap periodenya, tidak bisa berubah pikiran di tengah jalan. Sarana untuk mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan diri tidak hanya dalam organisasi yang terikat saja, ada juga alternatif lain, contohnya adalah kepanitiaan. Bergabung dalam kepanitiaan juga membantu untuk mendapat sedikit sneak peek dalam kesibukan mengurus event, yang pasti akan dilakukan berkali-kali ketika memutuskan untuk bergabung dalam organisasi. Dengan ini semua, menemukan pace dan kapasitas diri sendiri lah yang menentukan kapan waktu yang tepat untuk bergabung dalam organisasi selama berstatus sebagai mahasiswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline