Lihat ke Halaman Asli

Musri Nauli

Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

CEO Vs Hoaks

Diperbarui: 18 Februari 2019   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bukan karena "pilihan politik", makanya bukalapak kemudian mengalami nasib tragis. Jatuh ke jurang dalam hitungan jam. Sang CEO kemudian "buru-buru" bertemu Jokowi untuk meminta maaf.

Mari kita lupakan "orientasi politik". Karena kedua pendukung sudah menetapkan pilihannya. Susah diomongin.

Namun "menggunakan logika" dalam hitung-hitungan matematika tidak dapat dipungkiri. Sebuah pondasi penting untuk merawat nalar.

Mengapa public tidak menyukai "hoax" yang disebarkan ?

Pertama. Publik trauma terhadap hasil penghitungan "abal-abal" Pilpres 2014. Adegan paling memalukan sejagat dunia ditunjukkan dengan kemudian sujud ditanah. Itulah "awal" muak dari public yang "tidak terima", matematika sering diakal-akalin.

Masih ingat khan duit Rp 100.000 yang menghebohkan. Tempe setipis ATM, angka kemiskinan yang datanya entah darimana disadur. Pokoknya logika matematika "dipinggirkan". Diganti teriakan yang tidak ada hubungan dengan matematika.

Ok. Kalo politisi sering "mengacaukan" matematika, public (sekesal apapun), ya politisi berangkat dari pola berfikir "biar bohong tapi tidak boleh salah".

Paling-paling kita cuma nyengir. Anggap saja hiburan sembari meneguk kopi. Sembari tertawa.

Kedua. Selevel CEO yang mengaku perusahaan yang "menguasai" dunia maya, jago membaca trend pasar, membangun branding dari trust public malah mengutip data "basi". Itupun dari sumber yang tidak resmi.

Bayangkan.

Bagaimana bisa mengelola perusahaan yang "mau bermain skala global" dan menguasai dunia malah terjebak dengan angka-angka hoax.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline