Lihat ke Halaman Asli

Menanti Insan Terpilih

Diperbarui: 17 Juli 2018   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.majelistausiyahcinta.com

Apakah salah ketika seorang insan menantikan insan yang lain hadir untuk menemani hidupnya?

Apakah salah ketika seorang insan memilih siapa yang terbaik diantara yang baik, meskipun yang memilih belum tentu baik?

Disisi lain, bukankah jauh lebih baik ketika yang baik bersanding dengan yang kurang baik supaya bisa membimbingnya. Muslim sadar betul bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tapi mengapa, belum mampu memilih hanya karena ada beberapa celah diantara kesempurnaan. Atau mungkin, ada factor lain yang belum terdeteksi dalam fikiran, belum siap kah, takdir kah, atau yang lain.

Entah kenapa, terkadang disetiap mencoba bertahan dalam pilihan, datang insan yang lain dengan celah yang lebih sedikit, hati pun tergoda untuk berpindah, dan selalu seperti itu. Entah bagaimana caranya belajar untuk menetapkan pilihan, suatu bab khusus yang sulit untuk di fahami.

Mungkinkah ini terjadi karena proses belajar yang panjang, belajar untuk mencintai Tuhannya tanpa memperdulikan rasa cinta terhadap makhluqNYA, suatu kebenaran yang diyakini. Cinta terhadap tuhannya dengan berusaha untuk patuh terhadap yang diwahyukanNYA. Tentu tak mampu dan cukup waktu untuk mempelajari semuanya.

Karena itulah, mana yang terbaik untuk dipelajari adalah hal yang sangat penting. Mencintai Tuhannya bukanlah melupakan mahluqnya, mencintai tuhannya berarti mampu memperlakukan makhluqNYA sesuai porsinya.

Mencintai orang tua dengan patuh terhadap apapun yang diinginkan kecuali hal yang batil atau mengarah kepada kebatilan dengan akhlaq sehalus mungkin. Mencintai guru dengan apapun yang diinginkan kecuali hal yang batil atau mengarah kebatilan serta tidak termasuk hal yang tidak disukai orang tua. Mencintai saudara sesama muslim dengan memperlakukan sebagai guru ketika benar dan memposisikan murid ketika salah. Mencintai makhluq lainnya dengan mengutamakan akhlak yang baik. Mencintai sepasang kekasih dengan segala hal yang tak diuraikan disini.

Pasrah menjadi kata kunci ketika hati tak mampu lagi merasakan hal negative atas insan yang menghampirinya. Semua insan sama, sama-sama makhluq Tuhan yang mendapat kasih sayangNYA. Semua insan sama, sama-sama jalan untuk lebih mencintai Tuhannya. Tuhan memang luar biasa.

Memberikan pilihan jalan yang tak terbatas pada hambaNYA, jalan yang mendektkanNYA. Menikah adalah salah satu jalan pilihan, tapi tentu harus ada calonnya. Siapakah Dia?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline