Lihat ke Halaman Asli

Perbankan Syariah Solusi Bagi Krisis Ekonomi

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perbankan Syariah Solusi Bagi Krisis Ekonomi

 

Ditulis : 20 Juni 2015

Oleh : Daryoko, Praktisi dan Akademisi Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

Pembangunan ekonomi nasional merupakannsuatu kegiatan mengatur dan memenuhi kebutuhan hidup penduduk sehingga merupakan proses menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri Indonesia terdahuluyang kemudian dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 untuk memenuhi seluruh hajat hidup rakyat dan meningkatkan taraf kehidupan menuju suatu tatanan masyarakat adil dan makmur secara merata.

 

Data BPS pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 jutajiwa yang terus meningkat pada tahun 2015 akan mencapai jumlah 255 juta jiwa sampai dengan 300 juta jiwa sedang penduduk miskin mencapai 27 juta jiwa hal merupakan sebuah asset sekaligus tantangan besar. Diperlukan suatu perencanaan yang komprehensif dan terintegrarasikepadasuatu system produksi dan distribusi yang mantap dan menyeluruh terhadap pemenuhan kebutuhan primer yaitu persoalan PPSK (pangan papan sandang komunikasi).

 

Dari gambaran diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembangunan dibidang ekonomi belum mampu mengatasi akar persoalan utama ekonomi yakni bagaimana memenuhi kesejahteraan seluruh penduduk dengan tetap mempertahankan kelestarian sumber daya alam, tanpa mengandalkan utang luar negari. Namun yang terjadi sampai dengan saaat ini ditahun 2015 adalah terjadinya ketimpangan ekonomi antara daerah satu dengan yang lainnya dimana kegiatan produksi dan distribusi terkonsentrasi pada sekelompok kecil masyarakat melalui penguasaan sumber daya alam, permodalan, dan teknologi dan infomasi menyebabkan terjadinya dominasi fungsi/tujuan ekonomi mereka (keuntungan) dalam pertumbuhan ekonomi.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline