Lihat ke Halaman Asli

Hang Tuah di Kesultanan Melaka

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13021492401494220230

Di Indonesia nama Hang Tuah dikenal sebagai nama salah satu jalan di daerah kebayoran Baru Jakarta Selatan. Nama Hang Tuah pun pernah diabadikan untuk salah satu nama kapal perang Indonesia (KRI) Hikayat Hang Tuah, Cerita kepahlawanan Hang Tuah pada masa kesultanan Malaka pada abad 14 menjadi karya sastra klasik.  Termasuk novel yang dipelajari di sekolah2 di Indonesia. Novel yang pengarangnya tidak dikenal ini cetakan ke tiganya diterbitkan  pada th ‘56 oleh balai pustaka Jakarta. Cerita Hang Tuah pun ada berbagai versi sehingga banyak yang berpendapat  Hang Tuah hanya sebuah legenda atau Mitos belaka. Namun demikian di Melaka,  Kampung Duyong  diyakini sebagai kampung halaman Hang Tuah yang kabarnya pernah belajar dengan Sang Persata Nala yang bertapa di Gunung Wirana, Majaphit di Pulau Jawa.

Di Kampung Duyong ini terdapat Perigi (sumur) Hang Tuah. Sumur yang menurut sejarahnya digali Hang Tuah bersama sama teman2nya Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Kesturi dimasa lalu. Kini Sumur yang tak pernah kering ini  menjadi wisata sejarah yang di kemas secara  apik sehingga banyak wisatawan  datang kesumur yang dianggap oleh banyak orang airnya bisa untuk obat. wowlohualam....

[caption id="attachment_99218" align="alignnone" width="300" caption="Perigi(sumur) Hang Tuah"][/caption]

Konon kabarnya  di Sumatra Timur ada sumur Hang Tuah yang mirip dengan sumur ini, sehingga  sejarahnya menyatakan Hang Tuah ini berasal dari Sumatra pula dan berpindah ke Kampung Duyong saat dia kanak2. Di Kampung Tanjung Kling Malaka terdapat kuburan Hang Tuah yang di tata pula sehingga pengunjung yang datang dapat membaca kisah kepahlawanan Hang Tuah. [caption id="attachment_99219" align="alignnone" width="300" caption="kuburan Hang Tuah di Melaka"][/caption] Suatu masa Hang Tuah pernah bertempur dan memenangkan pertempuran dengan Pahlawan Majapahit, Taming Sari.  Betara  Majapahit menghadiahkan keris Taming Sari kepada Hang Tuah. Keris ini sangat tersohor hingga kini dan nama Taming Sari diabadikan menjadi nama Menara yang tingginya 110 meter dan dapat berputar 360 derajat untuk melihat view Bandar Melaka secara keseluruhan  yang tertata apik . [caption id="attachment_99220" align="alignnone" width="300" caption="Menara Taming Sari"][/caption] [caption id="attachment_99222" align="alignnone" width="300" caption="Menara Taming Sari"]

1302149503636547337

[/caption] repost dari my blog  dan sudah di edit kembali : http://multa2001.multiply.com/journal/item/99/Hang_Tuah_di_Kesultanan_Malaka_ dan pernah Di muat di Tabloid Parle no 15 Th IV/18 - 25 Agustus
Tabloid Parle   terbit di Jakarta setiap hari Sabtu. Alamat Redaksi  di Cempaka Putih Jakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline