Lihat ke Halaman Asli

Polda Jateng Ungkap 3 Kasus Pelecehan Seksual terhadap Anak di Berbagai Daerah

Diperbarui: 9 September 2022   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Press Realeas dari kanan Kak Seto,Muhammad Dawam, Dirreskrimum dan Kabidokes Polda Jateng (Dokpri)


Semarang, (07/09/22). Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Djuhandani puro, S.H didampingi Kak Seto Ketua LPAI, Kasubbid Penmas Humas Polda Jateng AKBP Miftahkul Ulum, Muhammad Dawam dari kompolnas serta bidokes Polda Jateng melaksanakan Press Release  beberapa kasus yang diungkap Polda Jawa Tengah akhir-akhir ini. 

Kali ini Polda Jateng mengungkap tiga kasus yang hampir sama kasusnya yaitu kasus kekerasan seksual kepada anak. Kasus tersebut terjadi di 3 kota di Jawa Tengah. Yaitu kabupaten Banjarnegara dengan kasus pencabulan terhadap anak dan hubungan sesama jenis oleh oknum guru. Kejadian ini menjadikan 1 tersangaka ber inisial A-F atau Setyo Anteng Wibowo dengan ancaman kurungan 15 tahun ditambah 1/3 dikarenakan guru korban. Modus pelaku dengan melecehkan seksual korban dan mengajak korban melakukan hubungan sesama jenis.

Selanjutnya Oknum Guru Cabuli Puluhan siswi SMP di Kab. Batang. Pada kasus ini pelaku menggunakan modus tes kedewasaan dan kejujuran seleksi Pengurus OSIS yang kebetulan tersangka Pembina SMP tersebut. Tersangka A-M mendapatkan ancaman 15 tahun plus 1/3 tahun dikarenkan pelaku merupakan guru korban.

Barang bukti kasus pelecehan seksual di Batang (Dokpri)

Kasus terakhir adalah kekerasan seksual dan memaksa ibu menyetubuhi anak kandung di Pekalongan. Tersangka AF atau Sri menggunakan modus menjadi guru spiritual dan meminta korban bersetubuh dengan ibunya lalu divideo oleh tersangka. Video tersebut dijadikan bahan pemerasan tersangka kepada korban dengan cara mengancam menyebar luaskan video tersebut. Tersangka terancam kurungan paling lama 16 tahun. Dengan adanya beberapa kasus ini Direktorat Reserse Kriminal umum melalui unit Perlindungan Perempuan dan Anak akan lebih gencar melakukan menumpaskan kasus-kasus kekerasan anak maupun perempuan.

"Prinsip ditreskrimum Polda Jawa Tengah kita akan menjadikan Jawa Tengah tempat paling aman dan menjadikan Jawa Tengah menjadi tempat paling tidak aman bagi pelaku kejahatan seksual". Ujar Direskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djuhandhani S.H. Saat memimpin Press Realease di Depan Kantor Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah./M.PA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline