Lihat ke Halaman Asli

Syukri Muhammad Syukri

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Ini Langkah Jitu Menteri Bambang PS Brodjonegoro

Diperbarui: 2 September 2016   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Bambang bersama 5 orang penanya pada acara dialog di gedung utama Bappenas [Foto: dokpri]

Bappenas hari ini harus bisa menempatkan diri dalam era demokrasi. Era, ketika pemerintah daerah dapat menentukan sendiri, mana program paling prioritas bagi daerahnya. Kemudian jangan heran, apa yang direncanakan daerah [terkadang] tidak selaras dengan perencanaan yang disusun Bappenas.

Meskipun pada akhirnya, Bappenas mengambil peran untuk mengerucutkan lagi prioritas dari prioritas tersebut. Menentukan prioritas setiap program tidak hanya berkonsep baik, tetapi harus bisa diimplementasikan

Intinya, proses perencanaan pembangunan dan alokasi anggaran harus sampai pada implementasi. Meskipun terkadang masih ditemukan gray area atau area abu-abu yang berarti perencanaan pembangunan belum berujung kepada program dan kegiatan. Kedepan, Bappenas akan mengeliminasi gray area yang terkait dengan program dan kegiatan pemerintah.

“Jadi, penentu program prioritas yang akan dijalankan oleh kementerian/lembaga adalah Bappenas,” demikian tekad Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro PhD, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Senin 29 Agustus 2016 dalam acara “Dialog: Bappenas di bawah Kepemimpinan Bambang P.S. Brodjonegoro” di Gedung Utama Bappenas Jalan Taman Suropati Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat.

Disamping itu, langkah jitu berikutnya adalah membebaskan Indonesia dari middle income trap, yaitu sebuah situasi dimana negara-negara yang berpenghasilan relatif tinggi dan dipandang menjanjikan karena catatan pertumbuhan ekonominya yang baik [sering disebut berpenghasilan menengah], ternyata gagal bertransisi menuju penghasilan yang lebih tinggi lagi.

Lantas, apa konkretnya langkah jitu yang direncanakan Menteri Bambang? Industrialisasi, melahirkan industri-industri yang memiliki penelitian dan pengembangan [Litbang] yang kuat sehingga mampu bertahan dari hempasan zaman.

“Indonesia harus terlepas dari industri yang hanya terima pesanan menjadi industri yang mampu berdiri sendiri,” tegas peraih gelar PhD dari University of Illinois USA.

Selanjutnya, dia menyontohkan supermarket Wal-Mart yang merajai industri di Amerika Serikat. Lalu, raja industri berubah menjadi perusahaan IT yang dimotori oleh Steve Jobs-Apple bersama koleganya. Terus industri IT Korea Selatan yang mampu mengangkat nama Samsung dan bertahan di pentas dunia sampai hari ini. Raja industri pada saat ini adalah industri yang dimotori pemikir kreatif, mengerti teknologi dan tren.

“Semua itu karena Litbangnya kuat.,” imbuh Menteri Bambang.

Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Menteri Bambang, Bappenas merencanakan pembangunan dengan rasional tetapi menggunakan pendekatan hati. Pendekatan itu harus holistik, tematik, integratif dan spasial, semata-mata demi perencanaan pembangunan yang baik.

Dan, seorang perencana tidak boleh egois, apalagi setiap kebijakan yang dilahirkan harus  ada hasilnya. Makanya kepada warga Bappenas selalu diingatkan keyword mereka: PRIORITAS. Semua itu demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tetap dan berkualitas, yaitu 5%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline