Lihat ke Halaman Asli

Dakwah itu seni: Memahami Ali Imran 104 dan An Nahl 125 dalam harmoni

Diperbarui: 24 Mei 2025   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah ingin mengajak seseorang kepada kebaikan. Entah itu mengingatkan teman untuk shalat, menyemangati saudara agar sabar dalam ujian, atau hanya sekadar membagikan pesan-pesan positif. Tapi pernahkah kita bertanya, bagaimana seharusnya cara kita berdakwah?

Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin tak hanya memerintahkan untuk berdakwah, tetapi juga membimbing siapa yang harus melakukannya dan bagaimana cara melakukannya dengan baik. Inilah indahnya jika kita menyelami Surah Ali Imran ayat 104 dan Surah An-Nahl ayat 125 secara berdampingan.

Ali imran ayat 104: Pentingnya berdakwah

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran ayat 104)

Penjabaran Frasa dan Istilah:

  • "Hendaklah di antara kamu ada segolongan orang"

Ini menunjukkan pentingnya adanya kelompok khusus dalam masyarakat yang memang mengambil peran sebagai penyeru kebaikan. Tidak semua orang harus menjadi da'i secara penuh, tapi umat ini harus memiliki sekelompok orang yang secara konsisten fokus pada dakwah. Dakwah adalah kebutuhan komunitas, bukan sekadar pilihan personal. Harus ada sistem dan kelompok yang memikul tugas ini dengan keseriusan.

  • "Menyeru kepada kebajikan"

Kebajikan (al-khayr) dalam konteks ini luas: mencakup segala hal yang mendekatkan manusia kepada Allah dan menebar manfaat kepada sesama manusia. Seruan dakwah harus membawa pesan positif tentang nilai-nilai luhur, kemaslahatan, dan kehidupan yang lebih baik secara spiritual dan sosial.

  • "Menyuruh kepada yang ma'ruf"

Al-ma'ruf artinya segala hal yang dikenal baik menurut syariat dan akal sehat masyarakat. Ajaklah kepada nilai-nilai yang diakui kebaikannya secara umum jujur, sabar, dermawan, adil nilai universal yang tak hanya Islami, tapi juga manusiawi.

  • "Mencegah dari yang munkar"

Al-munkar adalah semua hal yang buruk menurut syariat dan akal, seperti kedzaliman, kemaksiatan, dan kezaliman sosial. Dakwah juga berarti berani menegur kemungkaran. Tapi harus dilakukan dengan hikmah dan adab, bukan dengan kekerasan atau menyakiti.

  • "Merekalah orang-orang yang beruntung"

Keberuntungan (al-muflihun) bukan hanya di dunia, tapi terutama di akhirat. Ini adalah pujian Allah untuk mereka yang mau mengambil peran aktif dalam dakwah. Dakwah adalah jalan menuju keberuntungan. Bukan hanya orang yang mendapatkan hidayah yang beruntung, tapi juga mereka yang menyampaikan dengan tulus dan istiqamah

Refleksinya dalam konteks surah Al- Imran ayat 104. Menjelaskan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline