Kesehatan masyarakat biasa dikenal sebagai ilmu dan seni dalam dunia Kesehatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia, serta meningkatkan kesehatan melalui usaha terorganisir dari masyarakat. Sejarah dan evolusi kesehatan masyarakat mencerminkan perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, perubahan sosial, dan kebijakan publik. Pada era sebelum ilmu pengetahuan (zaman kuno), konsep kesehatan masyarakat telah diterapkan dalam bentuk sanitasi dasar. Peradaban Mesir Kuno, Yunani, dan Romawi telah mengembangkan sistem pembuangan kotoran, sumur, dan drainase untuk mengatasi masalah lingkungan.
Walaupun tujuan awalnya adalah untuk menghindari bau dan pemandangan yang kurang menyenangkan, langkah-langkah ini menjadi dasar awal bagi kesehatan masyarakat. Dalam mitologi Yunani, terdapat Asclepius (simbol pengobatan) dan Higea (simbol kehidupan sehat), yang merepresentasikan dua pendekatan dalam kesehatan: kuratif dan preventif. Abad ke-18 menandai dimulainya periode ilmu pengetahuan, di mana pemahaman tentang penyebab penyakit dan vaksinasi mulai berkembang. Wabah kolera, pes, dan tifus yang melanda Eropa dan Amerika mendorong dilakukannya penelitian ilmiah. Edwin Chadwick di Inggris menerbitkan laporan yang mengungkapkan kondisi sanitasi yang buruk, yang berkorelasi dengan tingginya angka kematian.
Di Amerika Serikat, Lemuel Shattuck menyoroti betapa pentingnya data kesehatan dan urbanisasi yang memengaruhi kesehatan masyarakat. Revolusi Industri menciptakan masalah kesehatan yang jauh lebih buruk akibat dari dampak pencemaran, dan pemakaian zat zat kimiawi yang berlebihan di pabrik. Sebagai balasan, muncul gerakan yang disebut "Sanitary Awakening" yang menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Evolusi dari kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada waktu kolonialisme Belanda dengan berdirinya laboratorium kedokteran pada tahun 1888 serta STOVIA (Sekolah Dokter Jawa).
Setelah merdeka, inisiatif seperti Jakarta Plan (1951) dan Proyek Bekasi (1956) diperkenalkan untuk menggabungkan layanan promosi, pencegahan, dan pengobatan. Berdirinya Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia pada tahun 1965 menjadi momen krusial dalam pendidikan formal di bidang Kesehatan masyarakat. Abad ke-20 sampai sekarang dikenal dengan pendekatan menyeluruh. Pusat Kesehatan Masyarakat (CHCs) mulai muncul di Amerika Serikat sejak tahun 1960-an untuk mengabdi dan melayani kelompok rentan. Deklarasi Alma-Ata di tahun 1978 menekankan bahwa perawatan kesehatan primer adalah kunci untuk kesehatan di seluruh dunia. Tantangan zaman sekarang seperti kesenjangan kesehatan, pandemi, dan faktor sosial membutuhkan kerja sama dari berbagai bidang.
Kesimpulannya, Evolusi kesehatan masyarakat menggambarkan perjalanan dari usaha pembersihan dan sanitasi yang sederhana hingga penerapan teknik yang lebih komprehensif yang mencakup peraturan, pendidikan, dan partisipasi masyarakat. Mengetahui sejarah ini sangat penting untuk menyelesaikan masalah kesehatan di masa depan terutama untuk para calon tenaga kesehatan.
KATA KUNCI : Kesehatan, Masyarakat, Sanitasi, Sejarah
Daftar Pustaka
(OpenStax, 2023). Historical Perspectives on Public/Community Health. https://openstax.org/books/population-health/pages/2-2-historical-perspectives-onpublic-community-health
(Kompas.com., 2022). Sejarah Kesehatan Masyarakat di Dunia. https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/12/230000779/sejarah-kesehatanmasyarakat-di-dunia?page=all
(Medicine, 1988). A History of the Public Health System. National Academies Press. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK218224/
(Visualutions, 2023). Community Health Centers -- A Historical Look. https://www.visualutions.com/blog/community-health-centers-a-historical-look/