Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Eno

San'Script

Rapuh

Diperbarui: 22 September 2021   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang takdir yang sudah menggariskan seperti ini. Banyak hal yang telah terjadi selama menjadi seorang dewasa yang khalayak. Suka, duka telah dilewatinya mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya. Tawa pun kini menjadi teman dikala hati ini bimbang, tanpa arah berjalan kesana dan kemari. Terlihat sendiri di mata orang lain, terlihat kuat menghadapi segalanya. Namun, semua itu tak bisa disembunyikan. Ditemani anggota - anggota tubuh yang senantiasa setia akan hatinya yang rapuh. Menolak akan prasangka orang lain yang menganggap dirinya baik - baik saja. 

Rahasia yang bagaikan misteri, hari demi hari mulai terkelupas dengan sendiri. Jauh sebelum ada dalam bagian dunia fana, tertulis dalam lailatul mahfudz. Mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di kehidupan fana ini. Seperti hidup dalam bongkahan kotoran manusia, dan di isi oleh manusia - manusia yang haus akan kotorannya sendiri, tanpa mereka sadari. Di batasi umur yang kian memendek, berpikir layaknya seorang raja, yang semena - mena dengan keadaan, hingga tak kan lepas dari kemunafikan. Berlomba - lomba bersama dirinya untuk mendapatkan kesempurnaan, agar diakui oleh kotoran - kotoran lainnya. Tanpa memikirkan dampak panjang yang menanti. Betapa beratnya melawan musuh satu kota sendirian, ditambah lagi bantuan dari seekor hewan. Alangkah berarti jika mereka diiringi oleh manusia - manusia yang berpikir, yang telah membuang sifat kikir. 

Setiap manusia punya pendorong semangat masing - masing, mengalir di setiap butir darah mereka. Akan berubah menjadi api jika tersakiti. Denyut nadi mulai terdengar. Tanda kehidupan telah dimulai. Darah mengalir deras menuju otak mereka, membuat mereka bertanya - tanya bahkan sampai terheran - heran. Mustahil. Ucap mereka yang masih dilandasi dengan pikiran dangkal, dalam dunia mereka hal - hal yang dianggap mustahil tidak boleh ada dihadapan mereka.  Sebelum berusaha diterima oleh mereka, terlebih harus menerima mereka dahulu. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline