Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD ADIYAD

Koreograper & Penari

"20th Berkarya" Kami Ada karena Kami Berkarya

Diperbarui: 27 September 2022   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Aksi Para Penari Ketika Sedang Tampil, Dokumentasi: Yayasan Lanjong, 2022)

Lanjong dapat terus berproses hingga menginjak 20 tahun kini. Sebagai sebuah wadah seni, Lanjong memposisikan diri laiknya kepompong; inkubator bagi para seniman untuk dapat memupuk dan mengasah kemampuan serta wawasan keseniannya lewat program program kesenian yang progresif. 20 tahun adalah perjalanan panjang di mana telah banyak yang datang dan lalu pergi. Ada yang masih kanak saat pertama kali masuk Lanjong, ada si pemalu, sebagian lain adalah mereka yang broken home, juga macam macam lainnya. 

Di Lanjong kemudian mereka ditempa rasa, tubuh dan pikirannya untuk menjadi diri sendiri yang sebenarnya; manusia seutuhnya. Setelah cukup belajar, Ada yang kemudian membuka sanggar seni, menjadi pengajar, menjadi profesional di bidangnya, kembali dan turut terjun ke tengah tengah masyarakat di lingkungan masing masing.

Dalam rangkaian syukuran 20 tahun perjalanan yang telah dilalui, lanjong amat berbahagia karena mendapat kado repertoar dari para seniman muda yang telah mengecap proses inkubasi lanjong. 

Proses progresi kesenian dan pergulatan batin di lanjong yang mereka alami dengan segala dinamikanya dialih wahanakan ke atas pentas. Kisah itu dituturkan lewat tari kontemporer yang di koreografikan oleh koreografer muda yakni Mar'ie Muhammad dan Muhammad Adiyad sebagai asisten koreografer dengan karya tari berjudul 'Menuju Menusia'. 

'Menuju Menusia' ditarikan oleh 8 orang penari, yang merupakan representasi dari proses perjalanan hidup yang dialami oleh seluruh manusia dimuka bumi tanpa terkecuali: lahir, tumbuh berkembang, jatuh bangun, ada tiada, berbagai rasa yang hadir, belajar hidup dan belajar untuk terus hidup, sampai akhirnya terpisah oleh kematian.

Pementasan 'Menuju Menusia' ini dipentaskan pada tanggal 26 Februari 2022 pukul 20.00 di Amphie Teater, Ladang Budaya, Kutai Kartanegara. Artistik yang digunakan berupa daun daun  yang disebar di atas panggung dan ada juga enam buah kepompong yang di gantung.

Selain itu terlihat para penari laki laki yang berjumlah tiga orang memakai celana dari karung goni dan memakai goggle VR sebagai aksesoris penutup matanya, para penari perempuan seluruh tubuh nya mengenakan manset panjang dan stocking putih. kepala dibungkus jaring. Mengenakan tube dress polos warna putih dengan tambahan bahan tulle.

Pementasan ini dilakukan secara private yang berarti hanya penonton yang mendapat undangan saja yang bisa mengikuti rangkaian acara ulang tahun Yayasan Lanjong tersebut. 

Penonton yang hadir tidak bukan dari beberapa penikmat kesenian, komunitas, dan para rekan rekan kerja yayasan lanjong, penonton yang datang pada malam itu berjumlah kurang lebih lima puluh orang yang pada penerapanya sangat di anjurkan untuk mematuhi prokes yang sudah panitia buat.

Dalam pertunjukan Menuju Menusia yang berdurasi 40 menit ini terlihat para penari mengalami kesulitan dalam menaklukan medan panggung yang berisi daun daun yang basah karena hujan yang melanda sebelum pementasan ini dimulai, para penari terus berusaha untuk menampilkan karya ini sebaik mungkin untuk dipersembahkan dalam perayaan yayasan lanjong ke 20 tahun. Syukurnya tidak ada kejadian fatal yang menghambat jalannya pementasan dan bisa dinikmati sampai akhir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline