Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Yusuf Ramadhan

Civitas Telkom University

Redesain dan Branding Kemasan UMKM Produk pada Komunitas UMKM Desa Lengkong

Diperbarui: 19 Februari 2024   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Dokumentasi Pribadi

Dalam konteks perkembangan ekonomi Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat vital. Tercatat sekitar 61,26 juta unit usaha pada tahun 2020 masuk dalam kategori UMKM, menyumbang sekitar 63 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2019. Sebagai tulang punggung perekonomian, UMKM juga menjadi penyedia lapangan kerja yang signifikan. Meski beragam sektor, UMKM tetap tangguh dan berdaya saing, bahkan saat menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1997-1998.

Di Indonesia, sebanyak 48,9% kegiatan UMKM bergerak di sektor primer, mencakup pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Namun, tantangan dihadapi Desa Lengkong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, di mana UMKMnya masih menghadapi kendala branding dan kemasan produk. Kurangnya identitas dan citra yang kuat membuat pemasaran produk-produk UMKM di Desa Lengkong menjadi lebih sulit. Produk dikemas dengan sederhana dan kurang menarik, menghambat daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Pemerintah, menyadari peran strategis UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional, berupaya mengotimalkan potensi dan produktivitasnya melalui digitalisasi. Sebelum pandemi Covid-19, hanya 16% pelaku UMKM yang memanfaatkan platform e-commerce. Digitalisasi dianggap sebagai langkah akseleratif untuk memperluas pasar hingga ke pelosok negeri, meningkatkan efisiensi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Desa Lengkong, untuk mengatasi permasalahan branding dan kemasan, mengambil langkah penting dengan membangun web profil komunitas UMKM. Website ini menjadi wadah digital untuk memperkenalkan UMKM, produk-produknya, serta mengisahkan cerita di balik kreativitas mereka. Selain itu, website ini dijadikan alat promosi dan penjualan online bagi para pelaku UMKM di Desa Lengkong.
Tidak hanya sebatas digitalisasi, peningkatan daya tarik produk juga dilakukan melalui redesain kemasan. Kemasan yang menarik dan profesional dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan merombak desain kemasan, produk-produk UMKM diharapkan memiliki tampilan yang lebih menarik, informatif, dan memikat, meningkatkan daya saing di pasar.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen-dosen dari Universitas Telkom, antara lain Arry Widodo, Ph.D., Rennyta Yusiana, S.E., M.M., Dr. Astadi Pangarso, S.T., M.B.A, Fauzan Aziz, S.M.B., M.B.A. dan Ade Irma Susanty, Ph.D.. Proses pengabdian masyarakat berlangsung sukses dengan partisipasi belasan UMKM di Desa Lengkong. 

Hasilnya, beberapa UMKM menjalani proses redesain kemasan dan branding hingga mencetak kemasan. Semua informasi mengenai komunitas UMKM dapat diakses melalui website umkmlengkong.com. 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, memberikan identitas yang kuat bagi UMKM Desa Lengkong, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline