Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Irfan

Mahasiswa

Inovasi Mahasiswa PGSD Ciptakan LKPD: Wujudkan Pembelajaran Sains yang Menyenangkan di SDN Ngringinrejo 2 Bojonegoro

Diperbarui: 5 Oktober 2025   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan LKPD kepada Guru Kelas (Sumber:Dokumentasi Guru)

Bojonegoro, 27 September 2025 --- Dunia pendidikan dasar terus berkembang seiring dengan semangat para pendidik muda yang terus berinovasi. Salah satu contoh inspiratif datang dari Muhamad Irfan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang berhasil menciptakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bertema "Makhluk Hidup dan Lingkungannya". Karya ini menjadi bagian dari kegiatan Bhakti Akademisi yang diterapkannya di SD Negeri Ngringinrejo 2, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.

LKPD yang dikembangkan bukan sekadar lembar latihan biasa, melainkan sebuah media pembelajaran yang menarik, dan kontekstual. Dengan tampilan berwarna dan ilustrasi kartun yang ceria, LKPD ini dirancang untuk mempermudah siswa memahami konsep sains tentang makhluk hidup dan benda mati di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, Muhamad Irfan ingin menunjukkan bahwa pembelajaran yang menyenangkan tidak harus bergantung pada teknologi tinggi, melainkan bisa dimulai dari ide sederhana yang dikemas dengan kreativitas dan pemahaman terhadap karakter belajar anak-anak.


Dalam proses pembelajaran, Muhamad Irfan mengajak siswa untuk mengenal sains dari hal-hal yang mereka temui sehari-hari. Anak-anak diminta mengamati lingkungan sekolah, menemukan contoh makhluk hidup dan benda mati, kemudian menuliskan serta mengelompokkan hasil pengamatan mereka ke dalam LKPD. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya menjawab soal, tetapi juga diajak berpikir kritis, berinteraksi, dan menghubungkan antara teori dengan realitas di sekitarnya. Ia juga menekankan bahwa belajar seharusnya bukan hanya mendengarkan guru, tetapi melibatkan pengalaman langsung seperti mengamati, menggambar, dan berdiskusi.


Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata sinergi antara kampus dan sekolah dasar. Mahasiswa tidak hanya membawa teori dari ruang kuliah, tetapi juga beradaptasi dengan kebutuhan dan karakter siswa di sekolah tempat mereka praktik. Melalui LKPD yang dikembangkan, Muhamad Irfan menerapkan konsep "Belajar Aktif (Active Learning)" yang menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini membuat anak-anak lebih mandiri, kreatif, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

Selain itu, kegiatan ini mengajarkan pentingnya pendidikan berbasis lingkungan. Dengan belajar dari hal-hal yang ada di sekitar, siswa diajak untuk lebih peka terhadap alam dan memahami bahwa setiap makhluk hidup memiliki peran penting dalam ekosistem. Nilai kepedulian terhadap lingkungan pun tumbuh secara alami melalui kegiatan belajar yang sederhana namun bermakna ini.

Bagi guru di sekolah, LKPD karya Muhamad Irfan juga memberikan manfaat besar karena dapat digunakan sebagai bahan ajar tambahan yang praktis dan menarik. Guru tidak perlu menyiapkan media pembelajaran yang rumit, cukup menggunakan LKPD ini untuk memandu siswa melakukan kegiatan pengamatan dan refleksi sederhana di kelas. Sementara bagi siswa, LKPD ini memberikan pengalaman belajar baru yang menyenangkan, di mana mereka bisa berinteraksi langsung dengan materi pelajaran dan melihat keterkaitannya dengan dunia nyata.

Muhamad Irfan berharap karya kecilnya ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan media pembelajaran yang relevan dan mudah digunakan di sekolah dasar. Ia menyadari bahwa seorang calon guru bukan hanya dituntut untuk memahami teori, tetapi juga mampu menciptakan solusi nyata di lapangan. Menurutnya, menciptakan media belajar seperti LKPD bukan sekadar memenuhi tugas akademik, tetapi juga bentuk pengabdian kepada dunia pendidikan.

"Saya ingin menunjukkan bahwa inovasi tidak harus besar atau mahal. Kadang, hal sederhana seperti LKPD bisa membawa perubahan dalam cara anak-anak belajar dan menikmati pelajaran sains," ujar Muhamad Irfan. Ia juga menambahkan bahwa ke depan, ia berencana untuk mengembangkan LKPD serupa dengan tema lain seperti "Perubahan Wujud Benda", "Simbiosis dalam Ekosistem", dan "Daur Hidup Hewan" agar bisa digunakan lebih luas di sekolah-sekolah dasar lain di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.

LKPD "Makhluk Hidup dan Lingkungannya" sendiri merupakan media pembelajaran berbentuk lembar kegiatan siswa dengan isi yang mencakup tujuan pembelajaran yang jelas, gambar ilustratif yang membantu anak mengenali makhluk hidup dan benda mati, serta aktivitas mengamati, mengelompokkan, dan menyimpulkan. Produk ini dikembangkan dengan pendekatan belajar aktif (active learning) dan berbasis lingkungan sekitar, sehingga siswa tidak hanya menghafal konsep sains, tetapi juga mengalami langsung proses belajar dari kehidupan sehari-hari mereka.

Melalui karya ini, Muhamad Irfan berhasil menghadirkan semangat baru dalam dunia pendidikan dasar. Inovasi sederhana yang lahir dari kepedulian terhadap cara belajar anak-anak menjadi contoh nyata bahwa generasi muda pendidik memiliki peran besar dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan relevan dengan kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline