Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir HA

Guru SDIT MU Cinere Depok

Ampao Lebaran: antara Gengsi dan Harga Diri

Diperbarui: 10 April 2024   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bareksa.com

Ampao Lebaran: Antara Gengsi dan Harga Diri

Memberikan dan menerima ampao lebaran merupakan tradisi yang sudah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia. Bagi sebagian orang, jumlah uang dalam ampao lebaran bisa menjadi pertimbangan penting, bahkan memicu rasa gengsi dan harga diri.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Ampao Lebaran:
1. Kemampuan Finansial:
Faktor utama yang menentukan jumlah ampao lebaran adalah kemampuan finansial pemberi.

2. Hubungan dengan Penerima:
Jumlah ampao lebaran bisa berbeda-beda tergantung hubungan dengan penerima. Biasanya, anak-anak dan keluarga dekat menerima lebih banyak dibandingkan tetangga atau kenalan.

3. Norma dan Kebiasaan:
Di beberapa daerah, terdapat norma dan kebiasaan yang menentukan jumlah ampao lebaran.

4. Gengsi dan Harga Diri:
Bagi sebagian orang, jumlah ampao lebaran bisa menjadi simbol status sosial dan gengsi.

Dampak Gengsi dan Harga Diri pada Jumlah Ampao Lebaran:
1. Tekanan Finansial:
Gengsi dan ekspektasi sosial dapat mendorong orang untuk memberikan ampao lebaran melebihi kemampuan finansial mereka.

2. Ketidaknyamana:
Penerima ampao yang merasa jumlahnya kurang bisa merasa kecewa dan tidak nyaman.

3. Materialisme:
Tradisi yang seharusnya penuh makna spiritual dapat tergeser oleh fokus pada nilai materi.

Solusi Menjaga Tradisi Amplop Lebaran dengan Bijak:
1. Memberi sesuai kemampuan:
Jangan terbebani oleh gengsi dan berikan ampao lebaran sesuai kemampuan finansial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline