Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

[Poltak #090] Darmawisata Swadana

Diperbarui: 13 Mei 2022   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Itu dia! Motor kita sudah datang!"

Jonder berteriak keras! Menunjuk ke arah bus "Sariburaja" yang datang dari arah Parapat. Motor adalah sebutan orang Batak Toba untuk bus.  

Bus mersedes "tiga per empat" berwarna merah itu berhenti dan parkir tepat di depan kedai Ama Rosmeri.

"Anak-anak, Masuk kelas sebentar. Kita berdoa dulu sebelum berangkat!" Guru Arsenius setengah berteriak.

"Poltak! Kamu Pak Guru tunjuk jadi ketua rombongan. Pimpin teman-temanmu." Guru Arsenius memberi tugas dadakan.

"Nauli, Gurunami." Poltak pasrah.

"Bagus. Sekarang kamu pimpin doa."

Poltak memimpin doa bersama. "Teman-teman, mari kita panjatkan bersama doa Ale Amanami."  

Doa Ale Amanami, "Bapa Kami", doa tertua umat Kristiani yang diajarkan langsung oleh Yesus, meluncur dari mulut-mulut mungil:  

"Ale Amanami na di banua ginjang.
Sai pinarbadia ma goarMu.
Sai ro ma harajaonMu.
Sai saut ma lomo ni rohaM.
Di banua tonga on, songon na di banua ginjang.
Lehon ma tu hami sadarion hangoluan siapari.
Sesa ma dosanami.
Songon panesanami di dosa ni dongan na mardosa tu hami.
Unang hami togihon tu pangunjunan.
Palua ma hami sian pangago.
Ai Ho do nampuna harajaon,
dohot hagogoon rodi hasangapon
saleleng ni lelengna. Amen."

(Bapa kami yang di surga.
Dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah Kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu.
Di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya.
Dan ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan.
Tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.)

Hari itu, pagi, Rabu 1 Mei 1973. Hari sukaria untuk murid kelas enam SD Hutabolon. Hari mimpi menjadi kenyataan: darmawisata.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline