Lihat ke Halaman Asli

Moza ZikraLoveisca

Mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Pro dan Kontra Melepas Masker di Ruang Terbuka Pasca Pandemi

Diperbarui: 8 Juni 2022   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia mendapati kasus COVID-19 pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 atau bisa dibilang sudah lebih dari 2 tahun Indonesia berdampingan dengan status pandemi COVID-19. Banyak lika-liku yang dilalui oleh masyarakat Indonesia. 

Dimulai dari mengalami masa-masa panic buying, sekolah ataupun kerja di rumah, sampai tutupnya satu persatu usaha serta di PHK nya para pekerja karena kurangnya pemasukan dibanding pengeluaran. Namun tak teras akita sudah hamper di tahap finish. Setiap hari nya sudah semakin minim kasus - kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memberi kelonggaran pada kebijakan penggunaan masker di luar ruangan, dengan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 yang semakin menurun. 

Pada bulan Mei 2022 lalu dalam sebuah konferensi pers, Pak Jokowi mengatakan bahwa kewajiban penggunaan masker tetap diberlakukan bagi masyarakat yang berkegiatan di dalam ruangan terutup maupun transportasi publik. Namun jka sedang berada di dalam ruangan, saat sedang sakit, ataupun para lansia diharapkan tetap menggunakan masker sebagai pencegahan.

Setelah terbitnya kelonggaran pada kebijakan COVID-19 ini, tidak semua masyarakat antusias menyikapi kebijakan tersebut. Para masyarakat yang senang merasa ini merupakan penatian setelah sekian lama lebih tepatnya sudah 2 tahun berlalu Indonesia didampingi full oleh masker. Tetapi ada pula beberapa masyarakat yang justru merasa waswas dan merasa lebih nyaman jika menggunakan masker meskipun di tempat ruangan yang terbuka.

Saat ini banyak terjadi pro-kontra di masyarakat mengenai kelonggaran kebijakan tersebut. Beberapa masyarakat yang merupakan pro setuju karena menurut mereka di ruangan terbuka memang terbilang cukup aman jika tidak menggunakan masker. Menurutnya, ruangan terbuka memiliki space yang cukup luas dan tidak mudah untuk terjadi penularan. 

Beberapa masyarakat juga berasa mereka semakin bebas berekspresi jika tidak memakai masker saat berada di ruangan terbuka. Selain itu ada juga yang merasa senang dengan kebijakan tersebut karena hal tersebut menandakan bahwa Indonesia memang sudah pulih kembali sehingga diharapkan Indonesia dapat beraktifitas seperti dahulu kembali atau paling tidak mendekati ke masa-masa dimana belum mengenal COVID-19.

Dibalik beberapa masyarakat yang pro, terdapat pula beberapa masyarakat yang kontra. Mereka sedikit merasa resah karena takut terjadi kembali lonjakan COVID-19 di Indonesia. 

Mengingat, tidak semua masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi yang baik. Ada yang mungkin tidak melihat situasi dan kondisi saat tidak menggunakan masker di luar ruangan. Itulah yang di khawatirkan masyarakat bahwa mungkin beberapa orang akan benar-benar lalai akibat kelonggaran kebijakan tersebut dan pandemic yang tadinya hampir usai menjadi melonjak kembali. 

Selain itu beberapa masyarakat juga merasa cukup menyulitkan jika harus melepas masker saat diruangan terbuka namun memakai kembali saat di ruangan tertutup. Mereka lebih memilih sekaligus memakai masker baik saat di luar ruangan maupun di dalam ruangan.

Selain pihak pro dan kontra, ada juga yang memilih untuk tetap memakai masker bukan karena khawatir akibat kasus COVID-19 namun karena kepercayaan diri yang meningkat saat memakai masker. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline