Masa kecil dan pendidikan yang diterima.
Siapa yang tak kenal seorang sastrawan Brasil yang mendunia, termasyur serta sangat produktif dengan karya karyanya yang menakjubkan?
Dialah Paulo Coelho yang dilahirkan di Rio de Janeiro, Brasil, 24 Agustus 1947. Dia lahir dan dibesarkan di dalam sebuah keluarga kelas menengah di lingkungan perkotaan. Dalam pendidikan keluarganya. Sepertinya dia tidak bebas berkehendak dan bertindak karena kekangan dan pengaruh orang tuanya sangat besar. Ayahnya Pedro yang adalah seorang arsitek, dan ibunya Lygia seorang ibu rumah tangga, biasa dan sederhana.
Pada umur tujuh tahun Coelho dimasukkan ke sekolah San Ignacio di Rio de Janeiro, yang dikelola oleh Para Pastor Jesuit. Tentu orang tuanya bermaksud baik namun banyak memberikan peraturan agar Coelho nantinya jadi seorang arsitek seperti ayahnya, atau ahli hukum yang menjadi cita-cita ayahnya juga.
Namun sejak masa sekolah nampak bakat menulisnya mulai muncul dan terlihat sangat berkembang. Meskipun saat itu, dia sebenarnya tidak betah dengan kehidupan sekolah Jesuit yang mewajibkan semua siswanya untuk menjalani ibadah dan peratutan secara ketat. ternyata di sekolah ini pula untuk pertama kalinya bakat menulisnya mulai tampak dan berkembang pesat.
Buktinya dia memenangkan sebuah kompetisi menulis puisi di sekolahnya, bahkan adiknya, Sonia, berhasil memenangkan lomba esai hanya dengan bermodalkan karya kakaknya yang telah dibuang ke keranjang sampah, sungguh suatu yang luar biasa.
Keberadaan dan kenyataan Coelho yang sangat berbakat menjadi penulis, ternyata bertentangan dengan kehendak orang tuanya yang tak pernah berharap agar anaknya kelak menjadi sastrawan.
Mereka berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara untuk mewujudkan cita-cita agar anaknya kelak menjadi ahli hukum atau arsitek . Coelho dilarang, ditentang dan dijauhkan dari dunia tulis menulis.
Namun tampaknya Coelho bukanlah tipe anak yang penurut. Larangan orang tuanya dan perjumpaannya dengan buku Henry Miller berjudul Tropic of Cancer semakin mengobarkan semangat pemberontakannya. Inilah awal pemberontakan Paulo Coelho yang oleh ayahnya dianggap sebagai gangguan jiwa maka dia memasukkan anaknya di RS jiwa.
Penderitaan yang mendera