Lihat ke Halaman Asli

Moh Ikhsani

Mahasiswa

Cerpen: Kau Tidak Ada di Hari Bahagiaku

Diperbarui: 21 Oktober 2022   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: societyfordiversity.org

Malam hari sebelumnya, Anisa mempersiapkan semua perlengkapan untuk masuk kerja di hari pertamanya.

Sebagai karyawan baru di sebuah penerbit besar, Anisa di pagi itu merasa gugup, karena hari itu adalah hari pertamanya masuk kerja.

Namun dengan percaya diri, dia berangkat ke kantor dengan mobil Honda CRV milik ayahnya.

Di balik rasa bahagianya, Anisa merasa sedih. Ibunya yang telah berusia 40 tahun meninggalkannya untuk selamanya. Di hari yang bahagia itu, dia tidak bisa melihat kebahagian dari wanita yang telah membesarkannya.

Berawal dari keluarga kaya yang memiliki rumah besar tempat mereka tinggal, serta uang yang tiada habisnya di kantong mereka.

Pagi itu, mereka disibukkan dengan aktivitas yang siap menguras habis tenaga mereka.

Hendra, bekerja sebagai manajer di bank swasta. Sedang Ajeng, istrinya, bekerja di perusahaan makanan yang produk-produknya mudah ditemui di supermarket mana pun.

Semuanya meninggalkan rumah di pagi itu.

"Aku sama Rian berangkat dulu ya, kalian nanti hati-hati di jalan." Ucap Hendra dari dalam mobil.

"Iya, Pa. Papa juga hati-hati ya," balas Anisa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline