Lihat ke Halaman Asli

Altruisme Seorang Pemimpin

Diperbarui: 14 Maret 2017   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dari bola.net

Mesut Ozil adalah gelandang timnas Jerman dan Arsenal, bagi sebagian besar orang mungkin tau dengan nama tersebut, buktinya pernah ketika saya bertemu dengan seorang anak yang bernama Ozil juga, mungkin orang tuanya entah karena terinspirasi atau fans dengan Ozil tapi tentulah ada sisi positif yang diambil dari seorang Ozil.

Seperti yang diketahui mayoritas penggemar sepakbola bahwa Ozil adalah raja assist (operan yang menghasilkan gol) di eropa bahkan dunia. Bermain di posisi belakang penyerang, membuat tugas utama Ozil adalah melayani penyerang yang di depannya agar mencetak gol, membuka ruang, menciptakan peluang dan membuat operan tentulah menjadi tupoksi utama seorang Ozil, meskipun tidak menutup kemungkinan ia juga bisa mencetak gol langsung. 

Ozil, sosok yang sering berbagi dan tidak mengutamakan keinginannya semata, bahkan ketika sudah berada di kotak penalti tinggal berhadapan dengan kiper dan dengan pemikiran sederhana, tinggal tendang saja maka akan terjadi gol, namun ternyata yang ia lakukan adalah mengoper bola ke arah Giroud (rekan setim) misalnya, dan dengan serta-merta meninggalkan keegoisannya untuk menciptakan gol. Karena bagi Ozil kepuasan baginya bukanlah menciptakan gol tapi memberikan assist untuk Giroud yang akan menciptakan gol, kemudian selebrasi bersama merayakan gol yang tercipta.

Ketika skor pertandingan berakhir dengan 1-0, maka headline media massa adalah "Giroud sang Pahlawan" terlebih apalagi itu adalah partai final. Nama yang dielu-elukan tentu nama sang pencetak gol terlepas dari apa yang telah diperbuat Ozil, orang-orang kurang menghargai usaha Ozil kecuali pengamat sepakbola yang memang mengerti proses terciptanya gol.

Ozil bersedia untuk dilupakan asal yang ia lakukan mampu membuat kebahagiaan untuk timnya dan semua orang yang juga turut berbahagia atas kemenangan itu.

Dengan kedudukan Ozil yang bukan kapten dalam tim karena kapten di timnas Jerman adalah Neuer dan di Arsenal adalah Mertesacker, Ozil sudah melakukan kewajiban seperti seorang pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan orang banyak dibanding egonya sendiri.

Apakah Ozil orang yang altruisme ? Iya jawabannya, dan mari kita lihat arti dari kata altruisme menurut kbbi.web.id :

altruisme/al·tru·is·me/ n : paham (sifat) lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari egoisme); 

Contoh sederhananya lagi adalah ibu yang mengandung selama 9 bulan, menahan sakit, bertaruh nyawa, untuk melahirkan si buah hati, dimana ketika buah hatinya lahir yang merasakan kebahagiaan bukan sang ibu seorang namun semua yang ada di sekelilingnya, keluarga, tetangga, kerabat, dan orang-orang yang mengenalnya juga merasakan kebahagiaan tersebut tanpa sedikit pun tau rasa sakit dan lelah yang telah dilaluinya.

Sisi altruisme yang berbanding terbalik dengan egoisme memang harus ditanamkan di setiap jiwa individu terutama pemimpin-pemimpin yang bertugas melayani masyarakatnya, mampu membendung egonya untuk menciptakan kebahagiaan bersama. Kebahagiaan yang bisa dirasakan oleh semuanya sekalipun yang ia lakukan tidak membuat dirinya bahagia layaknya ibu hamil yang merasakan sakit dan perihnya menunggu kebahagiaan itu.

Mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadi, meski berada di situasi yang sangat tidak menguntungkan sekalipun. Seorang pemimpin sudah sewajarnya lebih mengutamakan rakyatnya yang sangat-sangat menunggu kebahagiaan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline